Bersyukur Data Pertahanan Negara Tidak Terbongkar, Ketua Komisi I: Tidak Bisa Sembarangan Dibuka!

Bersyukur Data Pertahanan Negara Tidak Terbongkar, Ketua Komisi I: Tidak Bisa Sembarangan Dibuka!

Foto tangkap layar kanal YouTube KPU RI.--

RADARLAMPUNG.CO.ID - Sikap Capres Prabowo Subianto yang mampu menahan diri untuk tidak membuka data pertahanan Indonesia kala dicecar pada debat tadi malam, 7 Januari 2024, mendapat apresiasi banyak pihak.

Ya, apresiasi salah satunya datang dari Ketua Komisi I DPR RI yang membawahi bidang pertahanan Meutya Hafid, yang menyatakan rasa hormatnya kepada Capres Prabowo Subianto.

“Alhamdulillah, Pak Prabowo tidak terpancing untuk membuka data pertahanan kita, yang menurut saya ini bentuk kenegarawanan, mementingkan negara di atas politik," ujar Meutya kepada wartawan di Jakarta, Senin, 8 Januari 2024. 

"Meski sudah dicecar sebegitu rupa,” sambung Meutya.

BACA JUGA:KPU Tanggamus Lampung Libatkan Ratusan Ratusan Pekerja, Target Pelipatan Suara Selesai 15 Januari 2024

Menurutnya, para Capres yang meminta Prabowo untuk membuka data pertahanan Indonesia secara terbuka tidak memahami resiko di balik hal itu.

Bahwasanya, terbukanya data pertahanan dapat mengancam kedaulatan negara. 

“Data pertahanan tidak bisa sembarangan dibuka. Sifatnya rahasia negara, confidential," tegasnya.

"Hanya bisa dibuka di kalangan tertentu,” lanjutnya. 

BACA JUGA:TKD Prabowo-Gibran Gelar Kampanye Unik Pertunjukan Kuda Lumping di Lampung Timur

Meutya menilai, para Capres yang meminta Prabowo membuka data pertahanan tidak paham masalah resiko data pertahanan bila dibuka di publik sembarangan. 

“Apalagi debat ini diperhatikan oleh seluruh dunia, jika dibicarakan di publik sama saja membuka rahasia pertahanan kita ke negara lain,” sebutnya. 

Debat yang membahas pertahanan negara, lanjut Meutya, semestinya menjadi ranah persatuan antara calon presiden lantaran sifatnya yang rawan terhadap kedaulatan bangsa. 

“Memanfaatkan data pertahanan yang sifatnya rahasia untuk menyudutkan lawan politik mestinya tidak terjadi. Negara lain sangat berkepentingan terhadap isu pertahanan ini," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: