Sungguh Pilu Nasib Tunanetra Ini, KIS Tiba-tiba Nonaktif Saat Hendak Obati Thalasemia Sang Istri

Sungguh Pilu Nasib Tunanetra Ini, KIS Tiba-tiba Nonaktif Saat Hendak Obati Thalasemia Sang Istri

Jenis kartu BPJS Kesehatan. Sumber Foto. BPJS --

RADARLAMPUNG.CO.ID - Sepasang suami istri tunanetra mengeluhkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) miliknya tidak bisa digunakan saat akan melakukan transfusi darah atas penyakit Thalasemia yang dideritanya.

Sepasang suami istri itu adalah Indra dan Harmini, mereka merupakan Warga Jalan Pramuka, Kelurahan Langkapura 1, Kecamatan Langkapura, Bandar Lampung.

Kepada Radar Lampung, Indra menyebut tidak dapat menggunakan kembali kartu BPJS Kesehatan yang memang digunakan rutin setiap bulannya mengecek kehamilan sekaligus transfusi darah untuk penyakit thalasemia yang diderita istrinya.

"Terakhir pakai itu dua bulan lalu waktu cek kandungan istri saya di puskesmas, dan ternyata sekarang mau dipakai untuk periksa lagi udah nggak aktif. Dan nggak bisa digunakan untuk transfusi darah, karena rumah sakit biasanya minta kartu BPJS itu," katanya, 5 Februari 2024.

BACA JUGA:Lakukan Berbagai Inovasi, Pemkab Pesawaran Maksimalkan Realisasi Penerimaan Daerah

Menurutnya, beberapa upaya telah dilakukan seperti mendatangi BPJS hingga Dinas Sosial Kota Bandar Lampung untuk menanyakan mengapa kartunya tidak bisa digunakan kembali.

"Waktu itu saya datang ke BPJS Kesehatan Bandar Lampung, tapi sampai di sana saya disuruh mengeceknya ke Dinas Sosial Kota untuk menanyakan apakah kuota untuk KIS pengobatan saya masih ada atau tidak," terangnya.

Meski telah berulang kali mendatangi Dinas Sosial, dirinya mengaku tidak mendapatkan apa yang dibutuhkan, padahal sangat diperlukan istrinya yang sedang hamil.

"Sampai sana saya tanya kartu saya nggak bisa digunakan. Saya sudah datang berulang kali ke Dinas Sosial tapi mereka bilang kuotanya masih belum ada. Saya bingung kuota apa yang dimaksud," ucapnya.

BACA JUGA:Selain Naik Gaji 2024, PNS Dapatkan Tunjangan Uang Makan dan Lembur, Cek Rincian Terbarunya

Dirinya menyebut hingga kini belum melapor kepada RT maupun lurah setempat. Sebab, sejak awal dirinya diminta untuk melapor ke Dinas Sosial Kota Bandar Lampung.

Menghadapi usia kandungan istrinya saat ini yang sebentar lagi akan melahirkan, dirinya kini pun kebingungan, terlebih lagi penyakit thalasemia membuat istrinya semakin lemah dengan HB di angka 7.

"Saya harap Pemerintah bisa memperhatikan kita, aktifkan lagi kartunya. Soalnya HB istri saya sudah rendah banget karena harusnya sudah transfusi ditambah bentar lagi lahiran anak kedua," tandasnya.

Sementara, Lurah Langkapura M. Agus sebatas meminta warga tersebut melapor ke RT terlebih dahulu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: