Hukum Puasa Ramadhan Bagi Orang yang Belum Mengganti Hutang Puasa

Hukum Puasa Ramadhan Bagi Orang yang Belum Mengganti Hutang Puasa

Hukum puasa Ramadhan adalah wajib, sehingga ketika tidak bisa mengerjakannya maka menjadi hutang puasa yang wajib diganti. ILUSTRASI/FREEPIK--

BACA JUGA:Tembus 1 Juta Penonton Dalam 3 Hari, Alur Cerita Film Exhuma Bikin Penasaran Netizen Indonesia

Diriwayatkan dari Abu Salamah ia mendengar ‘Aisyah radhiyallahu’anha berkata:”Aku dahulunya mempunyai kewajiban puasa. Aku tidak bisa membayar utang puasa tersebut kecuali pada bulan Sya’ban,” (HR Bukhari dan Muslim).

Selain itu dalam perkataan ‘Aisyah radhiyallahu’anha yaitu:”Belum pernah Nabi shallallahu’alaihi wa sallam berpuasa satu bulan yang lebih banyak daripada berpuasa di bulan Sya’ban. Terkadang hampir beliau berpuasa Sya’ban sebulan penuh,”(HR Bukhari dan Muslim).

Di sisi lain Syekh Shalih bin Abillah Al-Fauzan hafizahullah menjelaskan bahwa apabila ada seseorang khususnya wanita, yang bermudah-mudahan tanpa adanya udzur dalam membayar hutang puasanya disebabkan siklus bulanan.

Kemudian masuk dalam bulan puasa, maka jika dia mengakhirkan qadha puasa Ramadhan hingga Ramadhan berikutnya tanpa udzur.

BACA JUGA:Masuk HP Rp 1 Jutaan, Bongkar Fitur Unggulan Realme Note 50 yang Sudah Hadir di Indonesia

Akan tetapi disebabkan bermudah-mudahan, maka wanita tersebut wajib mengganti puasanya setelah Ramadhan sebanyak hari yang ditinggalkan.

Selain itu ia juga harus memberi makan satu orang faqir miskin pada setiap hari di mana dia terlambat mengqadha puasanya.

Demikian penjelasan tadi berkaitan dengan kajian Islam tentang hukum puasa ramadhan bagi orang yang belum membayar hutang puasa sebelumnya. Semoga bermanfaat! (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: