5 Komoditas Ini Jadi Penyumbang Inflasi Saat Ramadan dan Idul Fitri Empat Tahun Terakhir

5 Komoditas Ini Jadi Penyumbang Inflasi Saat Ramadan dan Idul Fitri Empat Tahun Terakhir

Ilustrasi lima bahan pokok penyumbang inflasi saat Ramadhan dan Idul Fitri.---Sumber foto : Istockphoto.com.---

RADARLAMPUNG.CO.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung mencatat beberapa komoditas kerap menjadi penyumbang inflasi saat Ramadhan dan Idul Fitri.

Kepala BPS Lampung Atas Parlindungan Lubis mengatakan, ada lima komoditas yang paling sering menjadi penyebab inflasi di bulan Ramadhan dan Idul Fitri.

Kelima komoditas tersebut adalah telur ayam ras, daging ayam ras, minyak goreng, bawang merah, dan cabai rawit.

"Telur, daging ayam ras, minyak goreng, bawang merah dan cabai rawit ini adalah komoditas yang menjadi penyumbang inflasi empat tahun terakhir saat Ramadhan dan Idul Fitri," ujar Atas Parlindungan.

BACA JUGA:Hingga Tengah Malam, 76 Jiwa Harus Dievakuasi Tim SAR Akibat Banjir di Bandar Lampung dan Lampung Selatan

Kata Atas Parlindungan, menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H komoditas cabai merah dan beras perlu mendapatkan perhatian.

Itu dikarenakan dalam satu tahun terakhir atau tahun 2023 lalu telah memberikan andil inflasi y on y tertinggi.

Di mana, menurut Atas Parlindungan, beras memberikan andil 0,8287 persen terhadap inflasi.

Sedangkan cabai merah memberikan andil inflasi y on y sebesar 0,6069 persen.

BACA JUGA:Facebook Segera Lakukan Pembaruan Sistem Pada 16 Maret 2024 Mendatang, Ini yang Harus Diperhatikan Kreator

Tidak hanya itu, komoditas beras dan cabai merah ini, disampaikan Atas Parlindungan Lubis, saat ini ada sinyal akan terjadi kenaikan.

"Hingga saat ini komoditas tersebut (cabai merah dan beras, red) ada sinyal terjadi kenaikan. Termasuk cabai rawit dan telur ayam ras," ungkapnya.

Atas Parlindungan menjelaskan, terkait perkembangan inflasi m to m gabungan dua kota di Lampung dari 2020 sampai 2023 saat Ramadhan dan Idul Fitri.

Pada Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2020 lalu terjadi deflasi secara m to m, April 2020 diflasi 0,17 persen dan Mei 2020 0,29 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: