Iklan Bos Aca Header Detail

Dari Status Swasta, UIN RIL Jadi PTKIN Pertama dan Tertua di Lampung

Dari Status Swasta, UIN RIL Jadi PTKIN Pertama dan Tertua di Lampung

Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (UIN RIL) merupakan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Sai Bumi Ruwa Jurai.--

BACA JUGA:5 Kampus di Indonesia Dengan Jurusan Kedokteran Terbaik Versi QS WUR by Subject 2024, Ini Prospek Kerjanya

Sejak saat itu kegiatan ketiga fakultas tersebut dialihkan dari Masjid Al-Furqon ke gedung eks sekolah China.

Pada 1966 itu juga atas putusan rapat pengurus YKLI maka terbentuklah Yayasan Perguruan Tinggi Islam (Yaperti) Lampung. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama RI No. 187/68 tanggal 26 Oktober 1968 berdirilah IAIN di Lampung dengan nama IAIN al-Jami’ah, Al- Islamiyah, Al-Hukumiyah Raden Intan Lampung.

Rektor IAIN Raden Intan pertama Drs. Hi. Muchtar Hasan, S.H. dan kegiatan perkuliahan dilaksanakan di Jl. Kartini. Muchtar Hasan menjadi rektor hingga 1971.

Periode kedua, IAIN Raden Intan dipimpin Drs. Ibrahim Bandung (1971-1973) yang membawahi tiga fakultas, yaitu Tarbiyah, Syariah, dan Ushuluddin dengan mempergunakan kampus di Jl. Kartini.

BACA JUGA:Lampung Masih Masuk Potensi Wilayah Terdampak Hujan, BMKG Imbau Waspada Gelombang Tinggi

Periode ketiga, IAIN Raden Intan dipimpin Drs. Hi. Suwarno Achmady, seorang perwira menengah TNI-AD yang menjabat dari 1973-1978.

Pada periode ini, IAIN Raden Intan mendapat bantuan Pemda Lampung berupa sebidang tanah seluas 5 hektare di Jalan Labuhanratu, Bandarlampung.

Selanjutnya kampus pun pindah ke lokasi baru. Kampus IAIN Raden Intan Kaliawi di Jalan Kartini dipergunakan untuk TK Raden Intan dan Yayasan SMP Raden Intan.

Periode keempat yang dipimpin Drs. Hi. Muhammad Zein (1978-1984), IAIN Raden Intan mulai menerapkan Sistem Kredit Semester (SKS) yang sebelumnya menggunakan Sistem Semester non Kredit (1975–1982).

BACA JUGA:Daftar 50 Perguruan Tinggi Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada 1 Kampus di Lampung

Pada periode ini, Pemerintah Daerah Lampung memberikan bantuan tanah kampus seluas + 50 hektare di Sukarame, Bandarlampung.

Pada periode kelima, IAIN Raden Intan dipimpin Drs. Hi. Busyairi Majidi, seorang ulama anggota Tim Penyusun Alquran dan Terjemahnya Departemen Agama yang juga dosen UIN Sunan Kalijaga, Jogjakarta.

Pada periode yang berlangsung 1984-1989 ini berhasil dibangun empat gedung fakultas berlantai dua untuk Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Ushuluddin di kampus Sukarame.

Pada 20 Agustus 1987, kegiatan perkuliahan secara resmi dipindahkan ke kampus baru ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: