Bangun Jembatan Gantung, BRI Bantu Mobilitas Warga dan Dorong Ekonomi Masyarakat Desa
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan wilayah yang begitu luas. Hal ini yang menjadi tantangan dalam proses pembangunan daerah, di mana banyak kawasan yang masih belum tersentuh infrastruktur yang memadai. --
PALEMBANG, RADARLAMPUNG.CO.ID - Indonesia merupakan negara kepulauan dengan wilayah yang begitu luas. Hal ini yang menjadi tantangan dalam proses pembangunan daerah, di mana banyak kawasan yang masih belum tersentuh infrastruktur yang memadai.
Hal ini juga yang bisa dijumpai kala berkunjung ke Desa Lubuk Dalam, Kecamatan Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Bagi masyarakat perkotaan yang terbiasa dimanjakan dengan infrastruktur memadai untuk mobilitas sehari-hari, mungkin akan terkejut melihat kondisi wilayah desa yang memiliki luas wilayah sekitar 800 meter persegi tersebut.
Menurut Kepala Desa Lubuk Dalam, Ridwan, wilayah desa kebanyakan berupa rawa-rawa. Selain itu, untuk akses keluar masuk desa harus melintasi sungai cukup besar yang tidak bisa dilewati begitu saja.
BACA JUGA:Paripurna Istimewa HUT Ke-79 RI, Anggota DPRD Bandar Lampung Terpantau Banyak Tak Hadir
BACA JUGA:LLDIKTI Wilayah II Serahkan Surat Izin Pembukaan Program Magister Ilmu Komputer UTI
Ia menjelaskan bahwa mayoritas masyarakat Desa Lubuk Dalam melakukan aktivitas ekonomi sebagai petani, nelayan, dan berkebun.
Lokasi geografisnya sendiri sebenarnya tidak terlalu jauh, namun memerlukan perahu getek untuk akses keluar masuk desa, misalnya ketika akan ke desa induk, ke pasar, atau anak-anak pergi ke sekolah.
Ridwan bertutur bahwa dulunya desa ini masih memiliki jembatan yang jadi andalan untuk akses warga.
Sayangnya, jembatan tersebut sudah roboh sejak 10 tahun lalu karena saat air sungai meluap bisa jadi tinggi dan membuat jembatan tersebut lambat laun lapuk dan roboh.
BACA JUGA:Polemik Paskibraka Lepas Hijab, UAH Tegaskan Hak Kemerdekaan dan Kehormatan Perempuan Muslimah
Ia melanjutkan bahwa kondisi geografis Desa Lubuk Dalam sendiri dilintasi sungai yang memiliki 2 cabang.
Hal inilah yang menyulitkan akses masyarakat saat akan melakukan mobilitas sehari-hari, sehingga kehadiran jembatan menjadi infrastruktur yang sangat diperlukan di desa tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: