KRI Lukas Rumkorem-392 dan KRI Raja Haji Fisabilillah-391 Jadi Kapal Perang Baru TNI AL, Ini Spesifikasinya

KRI Lukas Rumkorem-392 dan KRI Raja Haji Fisabilillah-391 Jadi Kapal Perang Baru TNI AL, Ini Spesifikasinya

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI-AL) kembali melaksanakan Shipnaming dan Launching dua kapal perang buatan dalam negeri, pada Jum'at 20 September 2024.-Foto: Prima Imansyah Permana/ Radarlampung.co.id.---

BACA JUGA:Naik Akreditasi, RSUDAM Menjadi Wahana Pelatihan Bidang Kesehatan Kelas

Kemudian dilengkapi sensor bawah air, sensor permukaan dan sensor udara. 

"Dua kapal perang ini dilengkapi dengan persenjataan terpedo, kapal ini mampu membawa helikopter dan nantinya helikopter ini berfungsi anti kapal selam," tuturnya.

Nantinya kedua kapal perang ini akan menggunakan teknologi dari berbagai negara, seperti peluru kendali dari Turki.

Kemudian radar dari Jerman dan Inggris, peralatan elektronik dan meriam dari Italia. 

BACA JUGA:Resmikan Gedung MPP, Wali Kota Bandar Lampung Sebut Semua Pelayanan Kini Terintegrasi Dalam Satu Tempat

"Semua peralatan tersebut dilakukan kombinasi dengan harapan datangnya alat tersebut pada Februari 2025," tuturnya.

Lebih lanjut, Muhammad Ali menyampaikan saat ini pihaknya baru menambah dua kapal perang. 

"TNI AL baru menargetkan dua kapal tersebut dan dalam waktu dekat akan dibuat oleh industri perkapalan dalam negeri dua kapal perang lagi," ungkapnya.

Diketahui, nama pahlawan tersebut dipilih karena Raja Haji Fisabililah atau dikenal juga sebagai Raja Yang Dipertuan Muda dengan wilayah kekuasaan meliputi daerah Riau, Lingga, Johor hingga Pahang. 

BACA JUGA:Jangan Lewatkan Saldo Shopee Gratis Hingga Rp 500 Ribu, Klaim Link ShopeePay Spesial Hari Ini

Karena keberaniannya, beliau gugur pada saat melakukan penyerangan pangkalan maritim Belanda di Teluk Ketapang (Melaka) pada tahun 1784.

Atas jasa-jasanya, Raja Haji Fisabilillah diberi gelar sebagai Pahlawan Nasional.

Sedangkan Lukas adalah pemimpin rakyat Papua saat melakukan perlawanan terhadap Jepang di Biak pada tahun 1943, sehingga Biak menjadi daerah pertama di Indonesia yang terbebas dari penjajahan Jepang.

Pada bulan September 1945 beliau mendirikan Perserikatan Indonesia Merdeka (PIM) gerakan partai politik pertama di Pulau Biak, Pada tahun 1958 Lukas Rumkorem membentuk organisasi Tentara Tjadangan Tjenderawasih (TTT) yang terus melawan belanda serta membantu pemerintah indonesia dalam perang Trikora, oleh pemerintah RI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: