Tidak Bisa Sembarangan, DKP Lampung Ungkap Aturan dan Kuota Ekspor BBL

Tidak Bisa Sembarangan, DKP Lampung Ungkap Aturan dan Kuota Ekspor BBL

Kabid Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) DKP Lampung, Hardian SY. Prayitno.---Foto: Prima Imansyah Permana/ Radarlampung.co.id.---

BACA JUGA:Aleg Wajib Tahu, Ini Beberapa Bocoran Perubahan Tatib DPRD Lampung Periode 2024-2029

"Harganya cukup mahal di tingkat nelayan paling rendah Rp 8.500 per ekor dan dilapangan kadang Rp 13 ribu hingga Rp 14 ribu per ekor dan di Vietnam paling rendah itu 150 ribu per ekor," tuturnya.

Hardian juga menyampaikan apresiasi atas penggalan ekspor ilegal yang dilakukan oleh Pangkalan TNI AL (Lanal) Lampung.

Begitu juga kepada aparat penegak hukum lainnya yang telah menindak tegas ekspor BBL secara ilegal. 

Dirinya berharap dengan adanya tindakan dari Polri dan TNI bisa menghentikan ekspor BBL ilegal dan dapat melakukan ekspor BBL sesuai aturan yang ada.

BACA JUGA:Karang Taruna Nasional Beri Penghargaan Kepada Tokoh Pemuda Lampung Rahmat Mirzani Djausal

"Kalau legal tentunya berakibat banyak termasuk untuk negara juga yang masuk ke pendapatan baik APBN maupun APBD sendiri," terangnya.

Pihaknya pun mengklaim terus melakukan sosialisasi kepada para nelayan serta koperasi untuk dapat melengkapi perizinan jika ingin melakukan ekspor BBL. 

"Dalam waktu dekat ini saja awal Oktober kami di Hanura di Balai Besar Budidaya Laut dan Payau melaksanakan FGD kami undangan para pengusaha lobster dan nelayan, kita koordinasi," ungkapnya.

Diberikan sebelumnya, Pangkalan TNI AL (Lanal) Lampung menggerebek sebuah ruko yang dijadikan tempat penyegaran dan gudang penyimpanan benih bening lobster (BBL).

BACA JUGA:Cek Spesifikasi dan Harga Huawei MatePad 12 X, Tablet Multitasking yang Cocok Untuk Penggunaan Jangka Panjang

Barang bukti penggerebekan berupa 194 ribu ekor senilai Rp 29 miliar di Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah. 

Benih bening lobster tersebut berasal dari nelayan di wilayah perairan Kabupaten Pesisir Barat, ini rencananya diselundupkan secara ilegal ke Vietnam.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: