Himasylva Gelar Semnas Hasil Ekspedisi SHOREA, Ini Harapan Ketua Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Unila
Suasana Himasylva Gelar Semnas Hasil Ekspedisi SHOREA. Foto Unila--
Rangkaian kegiatan selanjutnya yakni penyampaian materi mengenai Penelitian keanekaragaman burung di Kali Jernih, Way Sekampung oleh Reza Saputra, selalu ketua tim di KPH Batu Tegi.
Menurutnya, kehadiran masih terdapat banyak spesies yang belum teridentifikasi. Reza bersama tim melakukan proses identifikasi menggunakan point count dan transek.
Beberapa spesies yang dapat ditemukan di KPH Batu Tegi di antaranya seperti Pelatuk Sayap Merah, Merbah Mata Merah, Caladi Batu Melayu, dan lain-lain.
Rangkaian Kegiatan selanjutnya ialah materi mengenai Analisis Keanekaragaman Mamalia Kecil Non-Volan Di Stasiun Penelitian Rawa Bunder, oleh An-Nadzri Fikrudin Haq, selaku ketua tim ekspedisi.
An-Nadzri Fikrudin Haq, berpendapat, tujuan ekspedisi ini untuk mengetahui jumlah individu dan jenis dominan mamalia kecil non-volan, dengan metode pengambilan data seperti life trap (perangkap mamalia) dan metode jelajah.
Proses pengamatan mamalia dilakukan selama 30 hari (15 Juli – 14 Agustus 2024) dengan waktu pada pagi dan sore hari, untuk menghindari kawanan gajah dan harimau yang aktif di sekitar stasiun penelitian.
Hasil pengamatan ini telah menemukan beberapa spesies seperti Kucing Hutan, Musang Leher Kuning, Bajing Kelapa, Bajing Tiga Warna, dan lain-lain.
Rangkaian Kegiatan selanjutnya ialah materi mengenai Studi Analisis Terhadap Keberadaan Ordo Squamata Pada Berbagai Tipe Habitat di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, oleh Gusektiono, selaku ketua tim ekspedisi Herpetofauna.
Gusektiono, menyampaikan, ekspedisi di TNBBS ini bertujuan dalam mengetahui jenis famili dominan, serta melakukan pelepasliaran satwa liar. Ekspedisi ini menggunakan metode VES dan transek.
Adapun hasil pengamatan yang dilakukan oleh tim ini di antaranya yakni penemuan beberapa jenis spesies seperti ular gigi kucing, katak tanduk, percil, bunglon jambul hijau, cicak jari lengkung, dan lain-lain.
Seminar nasional ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa akan pentingnya melakukan observasi dan eksplorasi untuk menemukan berbagai spesies hewan dan tumbuhan yang ada di alam.
Ekspedisi ini juga membantu peneliti dan aktivis lingkungan untuk turut serta dalam melakukan berbagai upaya guna menjaga dan melestarikan ekosistem langka yang dilindungi.
Kegiatan seminar nasional ini diharapkan dapat mendorong mahasiswa dan masyarakat untuk mengetahui lebih dalam mengenai studi observasi dan eksplorasi fauna dan flora guna mencegah gangguan kerusakan ekosistem alami di Indonesia, khususnya di provinsi Lampung.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: