Jawab Tantangan Industri Game, MKKS SMK Se Lampung dan Polinela Beri Penjelasan Ini
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Se Lampung, Dr Armina, M.Pd (foto kanan) dan Wakil Direktur I Bidang Akademik Polinela, Dwi Puji Hartono, S.Pi., MS (foto kiri) menjawab Tantangan Industri Game. Foto Kolase Anggi Rhaisa/Radar Lampung--
BACA JUGA:Begini Cara Cek Pencairan Bansos PKH Desember 2024 Lewat Hp, Siapkan NIK KTP Sekarang
"Kedepan beberapa bulan perlu sekitar 5 sampai 10 bulan, pengajar mampu merancang perangkat tiga dimensi game,"jelas Dr Armina.
Mengapa perlu adanya konsentrasi atau kompetensi Developer Game atau pengembangan Perangkat Lunak dan Gim (PPLG) ini, sambung Dr Armina, karena anak anak sekarang memiliki hobi main game ini juga sebagai bekal untuk mencetak generasi yang mampu membuat game yang nantinya juga berkontribusi penambahan devisa negara.
"Pada dasarnya konsentrasi atau kompetensi PPLG atau Developer Game ini dirancang untuk mengalahkan anak anak yang hobi main game tidak bermanfaat untuk fokus menempuh pendidikan yang konsen akan pengembangan gim tersebut,"jelasnya.
Sebagai Kepala SMKN 2 Metro, lanjut Dr Armina, menyampaikan PPLG atau Developer Game ini memang bukan diterapkan di SMKN 2 Metro karena SMKN 2 Metro fokus bidang pertanian namun rencana dimasukkan kepada SMK yang punya jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) karena harus menyiapkan guru yang kompeten, dan alat kompeten.
"Jadi saat ini SMK yang memiliki Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak sedang mempersiapkan tenaga pengajar menjadi developer game atau mampu melakukan pengembangan perangkat lunak dan gim (PPLG) baru setelah itu mendidik ke siswa,"jelasnya.
Sementara, Wakil Direktur I Bidang Akademik Polinela, Dwi Puji Hartono, S.Pi., M.S, menyampaikan, Polinela saat ini belum memiliki program studi game.
"Ini kami akan kaji berdasarkan kebutuhan. Karena prinsip dari perguruan tinggi vokasi adalah sesuai dengan kebutuhan masyarakat artinya Apa yang dibutuhkan masyarakat itulah akan kita buka,"jelas Dwi
Dalam prosesnya sendiri untuk menunjang kompetensi developer game (membuat game) memang ada beberapa program studi di Polinela sedang berjalan walaupun masih bersifat umum.
Seperti, Program Studi Teknologi rekayasa perangkat lunak pada Jurusan Teknologi Informasi Polinela.
"Salah satu kompetensi adalah menguasai kompetensi untuk melakukan pengembangan game tersebut. Tetapi apakah nanti pada akhirnya Polinela apakah membuat prodi khusus mengenai game. Nanti kami akan kaji secara makro dan menyeluruh,"pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: