Jawab Tantangan Industri Game, MKKS SMK Se Lampung dan Polinela Beri Penjelasan Ini
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Se Lampung, Dr Armina, M.Pd (foto kanan) dan Wakil Direktur I Bidang Akademik Polinela, Dwi Puji Hartono, S.Pi., MS (foto kiri) menjawab Tantangan Industri Game. Foto Kolase Anggi Rhaisa/Radar Lampung--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Menjawab tantangan Industri Game sebagai alternatif mengurangi angka pengangguran.
Tentunya menjadi tantangan sendiri untuk pendidikan vokasi guna menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk hal tersebut.
Untuk itu, baik Musyawarah Kepala Sekolah SMK se Lampung maupun Politeknik Negeri Lampung (Polinela) memberikan penjelasan mengenai kesiapan konsentrasi Developer Game untuk menjawab tantangan Industri game.
Untuk Informasi, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung belum lama ini telah mengadakan workshop pembuatan game yang diikuti 24 sekolah perwakilan beberapa guru SMK maupun SMA untuk membuat game edukasi yang insersi dengan mata pelajaran (mapel) teknologi.
BACA JUGA:Tim PKM Dosen Polinela Terapkan Teknologi Bioflok pada Pembesaran Lele
BACA JUGA:Polinela-Kemenko PMK Dorong Peningkatan SDM Berkompeten dan Berkualitas
Workshop pembuatan GIM itu diikuti 16 guru SMK dan 8 guru SMA. Pada workshop pembuatan gim ini diperuntukan para guru untuk bisa menjadi developer game dan nantinya mengajarkannya ke para siswa.
Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Se Lampung, Dr Armina, M.Pd, menyampaikan, kesiapan SMK sebagai pendidikan vokasi menjawab tantangan Industri game terutama menyiapkan sumber daya manusia (SDM) sebagai developer game.
BACA JUGA:Polinela Gelar Magang Industri Mahasiswa Entrepreneurship Training Center Batch II Bersama CPFI
BACA JUGA:Polinela Jadi Tuan Rumah Agricultural Innovation Technology Competition (AITeC) VI
"Seorang developer game ini nantinya mampu merancang satu tahap perangkat lunak game edukasi mampu racing tetap kearifan lokal,"jelas Dr Armina.
Sehingga, belum lama ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung belum lama ini telah mengadakan workshop pembuatan gim yang diikuti oleh 24 guru di Lampung yakni 16 Guru SMK dan 8 guru SMA.
"Untuk sekolah mana saja, saya lupa. Yang jelas SMK yang memiliki jurusan Rekayasa Perangkat Lunak salah satunya SMKN 2 Bandar Lampung dan SMKN 4 Bandar Lampung. Dan untuk di Metro adalah SMKN 3 Metro,"sebut Dr Armina pada Rabu, 4 Desember 2024.
Lebih rinci, Dr Armina, menyampaikan, para guru yang dilatih menjadi Developer game ini rencana pada 10 Desember 2024 mendatang diharapkan sudah bisa menyelesaikan bukan hanya satu tahap namun dua dimensi (tahap) game.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: