Perjuangan Warga Terpencil, Tandu Ibu Melahirkan Lewati Pinggir Pantai Meski Cuaca Ekstrem
Dengan kondisi akses yang masih minim, memaksa warga di daerah terpencil yang ada di Kecamatan Bangkunat, Pesisir Barat, menandu seorang ibu yang telah melahirkan dan harus mendapat penanganan medis di Puskesmas/ foto-- tangkapan layar warga--
Radarlampung.co.id - Seorang ibu rumah tangga, yang diketahui bernama Amsiyah (32), ditandu oleh warga setempat dengan menggunakan kain sarung dan sebatang bambu setelah melahirkan anak keempatnya, pada Selasa, 3 Desember 2024.
Amsiyah, warga Pekon Way Tiyas, harus segera dibawa ke Puskesmas Bangkunat untuk mendapatkan perawatan medis setelah mengalami kondisi bagian ari-arinya tidak bisa keluar pasca melahirkan bayinya tersebut.
Peratin Way Haru, Dian Setiawan, mengatakan bahwa, Amsiyah harus segera ditangani setelah bagian ari-arinya belum keluar, yang mengharuskan penanganan medis cepat. Namun, akses jalan yang sulit dan tak bisa dilalui kendaraan memaksa warga untuk menandu Amsiyah melewati jalan pinggiran pantai, meski cuaca buruk dan gelombang tinggi melanda.
BACA JUGA:Bawaslu Lampung Barat Temukan Ketidaksesuaian Data pada Rekapitulasi Suara Pilkada 2024
Menurutnya, kejadian seperti ini bukan pertama kalinya terjadi di daerah terpencil tersebut. Warga sering bergotong-royong dalam menghadapi situasi darurat medis akibat jarak yang jauh dan akses jalan yang terbatas.
“Setelah menempuh perjalanan sulit, Amsiyah akhirnya tiba di Puskesmas Bangkunat, yang kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Mitra Husada Pringsewu untuk perawatan lebih lanjut,” kata dia, Rabu 4 Desember 2024.
Sementara itu, Kepala UPTD Puskesmas Bangkunat, Maria Susanti, S.Tr.Keb., menjelaskan bahwa Amsiyah melahirkan pada Selasa pagi, 3 Desember 2024, sekitar pukul 04.30 Wib dengan bantuan dukun bayi, karena kondisi sinyal telekomunikasi yang buruk menghambat komunikasi dengan bidan desa. Warga baru berhasil menjemput bidan pada pagi harinya.
“Namun meskipun bayi telah lahir, bagian ari-ari Amsiyah masih tertinggal. Bidan desa berusaha memberikan perawatan darurat dengan memasang infus dan mencoba mengeluarkan ari-ari yang terlalu lengket,” jelasnya.
Lanjutnya, setelah kondisi Amsiyah semakin melemah, warga akhirnya membawanya ke Puskesmas Bangkunat dengan cara ditandu. Puskesmas setempat memberikan perawatan darurat dan kemudian merujuknya ke rumah sakit sekitar pukul 15.00 Wib. Amsiyah akhirnya tiba di Rumah Sakit Mitra Husada pada pukul 17.30 Wib untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Hingga saat ini Amsiyah tengah menjalani penanganan medis di rumah sakit MItra Husada tersebut.
“Mudah-mudahan kondisi pasien kembali pulih dan sehat. Kita juga menyampaikan terimakasih kepada bidan desa setempat yang ikut berjuang terhadap pasien tersebut meski dengan kondisi akses yang sulit,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: