Refleksi Pilkada 2024, Mengulik Rendahnya Angka Partisipasi Pemilih
--
BACA JUGA:Sikat Sebelum Melayang Link DANA Kaget, Tahun Baru Dapatkan Saldo Gratis Rp 139 Ribu Sekarang
"Jika dulu tinggi itu bisa jadi disebabkan oleh faktor-faktor pragmatis sebenarnya, karena adanya mobilisasi pemilih dengan iming-iming. Sehingga orang ke TPS bukan karena kesadaran namun karena didorong oleh adanya hal itu tadi," ucapnya.
Dirinya melihat, dalam fenomena pilkada 2024, permainan elit terkait dengan politik tidak segencar dulu.
Menurutnya, hal itulah salah satu yang harus dikaji lebih dalam apakah itu faktor yang menentukan partisipasi pemilih masyarakat rendah.
"Dalam beberapa kasus juga bisa dilihat dari tingkat kepasrahan bahwa masyarakat sudah merasa kandidat tidak sebanding atau seimbang sehingga tidak menarik," lanjutnya.
BACA JUGA:Mahasiswa Teknokrat Ciptakan Alat Pengukur Tinggi dan Berat Badan Balita Berbasis IOT
Dan hal itu menurutnya pun perlu ada suatu kajian-kajian lebih dalam.
Disebutkan pula, fenomena lain saat ini adalah masyarakat lebih gampang menebak siapa yang akan menang.
"Artinya masyarakat menilai pemenang itu sudah ada sebelum pada hari pencoblosan. Ini juga yang membuat antusias masyarakat untuk memilih menurun begitu tajam," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: