Pilu, Adnan Jaya Korban Truk Sampah DLH Bandar Lampung yang Butuh Biaya Pengobatan Terkesan Terabaikan

Kondisi Adnan Jaya (11) warga gang Sentosa, TKP, Bandar Lampung ýang menjadi korban terlindas truk sampah Dinas Lingkungan Hidup, Senin, 10 Februari 2025.-Foto Melida Rohlita-
RADARLAMPUNG.CO.ID - Nasib pilu menimpa Andan Jaya (11), warga Bandar Lampung, yang terlindas truk sampah milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bandar Lampung di jalan Tanjung, Kecamatan Enggal.
Bocah kelas 5 SD tersebut harus terbaring lemah di kasur usangnya pasca kejadian kecelakaan yang menimpa dirinya sejak Jumat, 24 Desember 2024 lalu.
Desi, orang tua korban, didampingi sang suami: Lukman Hakim, warga Gang Sentosa, TKP, Bandar Lampung menceritakan kronologi awal peristiwa yang menimpa anaknya tersebut.
Dirinya menyebut hal itu diawali dari Adnan yang sedang berjualan dan menghitung uang hasil jualannya di belakang truk pengangkut sampah DLH Bandar Lampung.
"Awalnya, anak saya, Adnan, ikut berjualan bersama teman-temannya di daerah sini. Sebenarnya, dia tidak berniat untuk berjualan, tetapi karena teman-temannya banyak yang berjualan, dia ikut," kata Desi, ditemui Senin, 10 Februari 2025.
Menurutnya, pada hari itu, sang anak berangkat sekitar jam 09.00 WIB.
"Biasanya, dia bersama dua temannya, tetapi kali ini dia sendirian. Teman-temannya pergi ke Taman Gajah, sedangkan Atnan mengambil arah ke Rawa Laut sendirian. Dia berpisah dengan teman-temannya di sana," sebut Desi.
Lebih lanjut, kata Desi, saat kejadian, Atnan sedang berada di depan mobil truk sambil menghitung uang hasil jualannya dan beristirahat usai merasa lelah.
BACA JUGA:MK Putuskan Empat Kabupaten di Lampung Dismissal Dilantik Serentak 20 Februari 2025
Kata dia, Adnan yang berada di bawah truk tidak menyadari jika truk tersebut akan bergerak kedepan hingga akhirnya dirinya harus terseret truk hingga satu meter.
"Waktu mobil itu maju Adnan terseret hampir satu meter dan baru sopir truk sadar kalau Adnan tertabrak. Sopir truk langsung bawa Atnan ke rumah sakit dan langsung ke IGD untuk diobati," ungkapnya.
Lukman juga menceritakan, tindakan medis yang dilakukan saat itu selain membersihkan luka-luka yakni dengan melakukan operasi pemasangan ven pada paha kanannya sebanyak dua kali.
"Seminggu kemudian, dilakukan operasi kedua untuk memasang pen dan cangkok daging karena pembuluh darah di paha sebelah kanannya pecah. Setelah operasi kedua, dokter mengatakan bahwa Adnan bisa pulang dan kontrol rawat jalan," ungkap Desi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: