Study Tiru Kepala SDN se-Bandar Lampung Bocor, Rundown Perjalanan pun Jadi Berantakan

Foto Ist.--
BACA JUGA:Rekomendasi HP Low Budget Dalam Seri Vivo Y29 2025
’’Satu orang diminta Rp4.850.000. Kalau belum bayar kami ditagih-tagih seperti punya utang," kata sumber Radar Lampung terpercaya saat itu.
Namun hingga saat itu agenda study tiru tersebut tak kunjung terlaksana hingga menimbulkan pertanyaan serta kebingungan di kalangan para kepsek.
Apalagi belakangan katanya ada imbauan untuk menabung guna keperluan trip ke Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
’’Sampai sekarang (saat itu, 9 Agustus 2024) belum ada kejelasan soal study tour ke Bali. Kabar terbaru justru ada rencana mau dialihkan ke Palembang. Itu Kadis malah yang ngomong: ’kita ini mau jalan-jalan ke Palembang, harus nabung dari sekarang’," jelasnya menirukan pengumuman yang mereka dapat.
BACA JUGA:PT Bukit Asam Raih Dua Proper Emas 2024 Dari Inovasi Sosial dan Lingkungan
Kepada Radar Lampung, sumber lain pun menyampaikan keberatannya terkait pungutan biaya study tour tersebut.
Menurutnya, uang sebesar Rp4,85 juta terbilang besar. Lantaran uang tersebut berasal dari kocek pribadi.
Sementara, sambungnya, kegiatan tersebut dinilai tidak benar-benar bermanfaat. "Urgensinya apa gitu lho," tukasnya.
Dikonfirmasi terkait masalah ini, Ketua K3S yang juga Kepala SDN 2 Rawalaut Kusrina membenarkan adanya penarikan iuran tersebut.
BACA JUGA:Rekomendasi HP Low Budget Terbaru 2025, Cek Spesifikasi Itel P70
Meski begitu, Kusrina menyatakan kegiatan itu sama sekali tidak wajib.
’’Enggak wajib, hanya yang berkenan," katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (8/8).
Menurutnya, tidak seluruh kepala SD di Bandarlampung ikut dalam kegiatan tersebut.
Namun, Kusrina mengaku tidak mengetahui angka pasti saat diminta menyebutkan jumlah Kepsek yang ikut. "Saya mesti lihat data dulu," dalihnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: