Mengulik Usul Wabup Way Kanan Versi PAN, Jalan Damai Atau Pembuka Babak Baru Persaingan Lama?

--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Pasca dilantiknya Ayu Asalasiyah sebagai Bupati Way Kanan, kontestasi panggung politik di kabupaten tersebut mulai terfokus pada siapakah sosok yang akan mendampinginya sebagai wakil bupati.
Terlebih setelah PAN, salah satu partai pengusung pasangan Ali Rahman-Ayu dalam Pilkada lalu, mengajukan dua nama, yakni Kadapi dan M. Galang Putra Rahman --putra tertua Ali Rahman.
Hal itu tentunya membuka peluang bagi Kadapi untuk bersaing memperebutkan posisi orang nomor dua di Way Kanan.
Ya, Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) resmi mengusulkan dua nama: Resmen Kadapi --sang rival lama dan M. Galang Putra Rahman --pewaris darah pemimpin yang telah berpulang.
BACA JUGA:Rekomendasi Tablet Murah Lewat Seri Infinix XPAD 20, Intip Speknya
Surat bertanggal 16 Juni 2025 dengan nomor PAN/A/KU-SJ/114/VI/2025, yang ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Sekjen Eko Hendro Purnomo, menjadi penanda pertandingan belum usai.
Dalam surat itu, DPP PAN memerintahkan seluruh struktur partai dari tingkat provinsi hingga fraksi di DPRD Way Kanan untuk satu barisan, memenangkan kandidat yang akan diusung.
Tak sembarangan, keputusan itu disebut telah melalui serangkaian pertimbangan matang: mulai dari rekomendasi DPW PAN Lampung pada 10 Juni hingga usulan dari DPD Way Kanan yang sudah disampaikan sejak April.
Artinya, keputusan tersebut bukan sekadar politik praktis, melainkan bagian dari strategi panjang untuk mengisi kekosongan yang telah lama menggantung.
BACA JUGA:Model Dress Wanita untuk ke Pantai yang Nyaman dan Kekinian
Di sisi lain, Galang, anak sulung almarhum Ali Rahman, bukan hanya membawa nama besar ayahnya, tetapi juga simpati publik yang belum padam.
Sementara, Resmen Kadapi, yang dulu berdiri sebagai penantang, kini ditawarkan kesempatan kedua: bukan untuk merebut, tapi untuk berdampingan.
Namun publik tahu, kekuasaan tak pernah sederhana. Apakah ini jalan damai politik Way Kanan, atau justru pembuka babak baru dari persaingan lama?
Satu hal yang pasti, kursi Wakil Bupati Way Kanan kini tak lagi sekadar kosong. Ia menjadi medan tafsir, tarik-menarik kepentingan, dan cermin arah masa depan kabupaten ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: