MPLS Ramah Anak: Komitmen Guru dan PGRI Menyemai Masa Depan

MPLS Ramah Anak: Komitmen Guru dan PGRI Menyemai Masa Depan

Ketua PGRI Way Kanan Machiavelli Herman Tarmizi--

Semua itu merupakan bagian dari kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) yang sangat berdampak pada pembentukan karakter siswa.

BACA JUGA:Bahasa Lampung Dalam Prespektif Pembangunan Sumber Daya Manusia Berkelanjutan di Provinsi Lampung

Peran Strategis PGRI: Menjaga Marwah Pendidikan yang Mendidik dan Melindungi

Sebagai organisasi profesi guru tertua dan terbesar di Indonesia, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) memegang peranan sentral dalam mengawal praktik pendidikan di tanah air, termasuk pelaksanaan MPLS yang ramah anak dan bebas kekerasan.

PGRI memiliki kekuatan moral dan struktur kelembagaan yang bisa menjangkau sekolah-sekolah hingga pelosok. Melalui program pelatihan, lokakarya, dan advokasi kebijakan, PGRI terus mendorong guru-guru Indonesia untuk menerapkan pendekatan pedagogis yang memanusiakan dan berpihak pada peserta didik.

MPLS ramah adalah bagian dari cita-cita besar PGRI dalam mewujudkan pendidikan nasional yang berkarakter, berbudaya, dan berkeadaban.

BACA JUGA:Bahaya Rokok Dalam Prespektif Kesehatan Pada Transportasi Publik Kereta Api

PGRI juga aktif memberikan masukan terhadap regulasi dan peraturan dari Kementerian Pendidikan, terutama dalam mencegah segala bentuk kekerasan dalam lingkungan pendidikan.

Guru, sebagai anggota PGRI, diharapkan menjadi pelopor dalam membangun sekolah sebagai rumah kedua yang aman, inklusif, dan menginspirasi.

Guru sebagai Garda Depan Perubahan

Transformasi MPLS tidak akan terjadi tanpa keterlibatan aktif para guru. Guru bukan hanya pemegang peran administratif dalam MPLS, tetapi juga penentu arah dan warna dari kegiatan tersebut.

Apakah MPLS menjadi menyenangkan atau menegangkan, sangat tergantung pada pendekatan guru dan tim pelaksana.

Dengan bimbingan dan dukungan dari PGRI, para guru dapat menjalankan MPLS yang tidak hanya informatif tetapi juga transformatif.

Guru bukan sekadar penyampai informasi, tetapi pembentuk suasana batin siswa sejak awal. Sikap guru yang hangat, terbuka, dan suportif akan meninggalkan kesan mendalam bagi siswa, bahkan bisa menjadi fondasi kuat untuk motivasi belajar mereka selama bertahun-tahun ke depan.

BACA JUGA:Kompetisi yang Menarik dan Kompetitif pada Pasar Global Industri Halal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: