Harga Gabah di Metro Tembus Rp7.000 per Kg, DKP3 Ingatkan Potensi Kenaikan Harga Beras

Foto Ilustrasi: Harga GKP di Lamsel tinggi sehingga dikabarkan pembeli luar Lamsel tolak beli gabah kering.--
RADARLAMPUNG.CO.ID - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Metro mencatat harga Gabah Kering Panen (GKP) di wilayahnya saat ini mencapai Rp7.000 per kilogram di tingkat pabrik.
Lonjakan harga ini terjadi seiring dengan berlangsungnya panen raya pada musim tanam kedua tahun 2025.
Kepala DKP3 Kota Metro, Heri Wiratno, menjelaskan bahwa kenaikan harga gabah tersebut terpantau di sejumlah titik, terutama di daerah Iringmulyo dan Tejosari, Kecamatan Metro Timur.
“Di wilayah Tejosari dan Iringmulyo, harga GKP sudah menembus Rp7.000 per kilogram di tingkat pabrik,” jelasnya, Minggu (20/7/2025).
BACA JUGA:BPBD Mesuji Imbau Warga Waspada Karhutla Saat Musim Kemarau
Lebih lanjut, Heri mengungkapkan bahwa musim tanam kedua ini mencakup sekitar 650 hektare lahan, dengan panen diperkirakan selesai hingga pertengahan Agustus 2025.
Hingga saat ini, sekitar 5 hektare lahan sudah memasuki masa panen, dengan estimasi hasil sekitar 6 ton gabah per hektare.
Ia menilai hasil panen tahun ini cukup memuaskan, didukung oleh sejumlah faktor seperti tersedianya irigasi yang stabil, kelancaran distribusi pupuk bersubsidi, serta pendampingan teknologi pertanian oleh petugas penyuluh lapangan.
Meski demikian, DKP3 memberi peringatan bahwa tingginya harga gabah berpotensi mendorong kenaikan harga beras di tingkat konsumen.
BACA JUGA:Mobil Pickup Tanpa Identitas Terbakar Hebat di Gunung Kancil, Polisi Selidiki Penyebab
“Dengan harga gabah yang tinggi, kita perlu waspada terhadap potensi inflasi harga beras di pasar,” tegas Heri.
Sebagai langkah antisipasi, DKP3 memperkuat pemantauan harga dan memfasilitasi penyerapan hasil panen melalui lembaga resmi.
Selain itu, Heri juga mengimbau para petani untuk menyimpan sebagian hasil panennya sebagai cadangan pangan keluarga.
“Kami berharap petani bisa menyisihkan sebagian gabahnya sebagai stok. Ini penting agar ketersediaan pangan tetap terjaga saat masa panen selesai,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: