disway awards

Bandar Lampung Siap Jadi 'Mesin Waktu', Gelar Renaissance Fair Pertama di Pulau Sumatera November 2025

Bandar Lampung Siap Jadi 'Mesin Waktu', Gelar Renaissance Fair Pertama di Pulau Sumatera November 2025

Festival Renaissance terinspirasi dari estetika periode renaissance dan abad pertengahan di Eropa-Ilustrasi/ChatGPT AI-

RADARLAMPUNG.CO.ID - Mungkin istilah Renaissance Fair masih terdengar asing bagi sebagian orang Indonesia.

Namun, bagi yang pernah menonton The Witcher di Netflix atau serial Game of Thrones, suasananya pasti terasa familiar.

Festival ini seperti 'mesin waktu', membawa pengunjung masuk ke dunia fantasi masa lampau yang kaya akan unsur seni, drama, dan fantasi.

Pengunjung dapat menyaksikan gaya pakaian mewah bangsawan, duel berani antar ksatria, senandung musik unik bersemangat, serta dekorasi penuh warna ala Eropa lama.

BACA JUGA:Dorong Reformasi Birokrasi Kampus, Unila Siapkan Peta Proses Bisnis dan ABK Sesuai OTK Baru

Mengenal Era dan Makna 'Renaissance'

Kata ‘Renaissance’ berasal dari bahasa Perancis yang berarti ‘kelahiran kembali’.

Istilah ini menggambarkan masa bangkitnya budaya dan ekonomi di Eropa, berlangsung dari abad ke-14 hingga ke-17.

Secara historis, Renaissance merupakan masa transisi atau jembatan antara era pertengahan (Middle Ages/Medieval) dan dunia modern.

BACA JUGA:Dikebut! Perbaikan Jembatan dan Talud Rusak di Rajabasa Ditarget Rampung Sebelum Akhir Tahun

Sebelum Renaissance, Eropa dihantam berbagai krisis hingga sering disebut sebagai periode ‘gelap’.

Periode itu penuh intrik dengan sistem feodalisme, perang agama, wabah penyakit, serta stagnasi dalam ilmu pengetahuan dan seni.

Namun, seiring runtuhnya era itu, perlahan muncul perubahan dalam cara berpikir dan gaya hidup masyarakat.

Berbagai faktor menyebabkan lahirnya periode Renaissance, salah satunya perubahan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: