Bukan Cuma Cas Semalaman! Stop 3 Kebiasaan Ini Biar Baterai Xiaomi, Samsung, iPhone-mu Nggak Cepat Habis
Performa baterai Li-ion pada handphone dapat dipengaruhi dengan kebiasaan penggunaan.-Ilustrasi/AI-
RADARLAMPUNG.CO.ID - Memiliki smartphone canggih, baik dari Xiaomi, Samsung, atau iPhone terasa sia-sia jika baterai smartphone cepat habis, atau biasa disebut 'bocor', hanya dalam waktu setahun.
Banyak yang menyalahkan pabrikan atau fitur fast charging. Padahal, musuh utama baterai adalah kebiasaan sepele kita sehari-hari.
Pada umumnya, smartphone modern menggunakan baterai Lithium-ion (Li-ion). Baterai jenis ini memiliki cara kerja dan batasan umur pakai (siklus charge) yang dipengaruhi oleh suhu dan tingkat pengisian daya.
Berikut akan dibahas tiga kebiasaan yang umum dilakukan pengguna, banyak dari kebiasaan seringkali dianggap sebagai hal enteng atau biasa, padahal sebetulnya perlu dihentikan agar baterai smartphone bisa lebih tahan lama.
BACA JUGA:Kaget Tagihan Listrik Lonjak Tajam, Ini 6 Kebiasaan Kecil Yang Bikin Listrik Boros
1. Membiarkan Baterai di Kondisi Ekstrem (0% atau 100%)
Ini adalah kesalahan paling umum dan paling merusak sel Lithium ion yang biasa digunakan sebagai baterai smartphone.
Pengguna perlu menghindari baterai 0% atau sampai mati total. Membiarkan baterai benar-benar kosong dan mati (deep discharge) dapat memberikan tekanan fisik yang besar pada sel baterai.
Jika ini dilakukan berulang kali, kapasitas permanen baterai akan menurun drastis. Sebaiknya, pengguna melakukan pengisian daya saat level baterai mencapai 20% hingga 30%.
BACA JUGA:4 Tips Mengurangi Bahaya Radiasi HP Selama Tertidur Semalaman, Coba Sekarang
Hindari pula pengecasan berada di angka 100% terlalu lama, atau yang dikenal 'overcharge'. Sel Li-ion cenderung tidak suka berada dalam kondisi tegangan penuh (100%) dalam waktu terlalu lama, hal ini bisa berpengaruh pada performa baterai.
Beberapa ponsel memang punya sistem auto-cut saat penuh, alias otomatis pengisian daya diberhentikan, tapi pengguna tidak bisa sepenuhnya mengandalkan fitur ini.
Membiarkan ponsel terhubung ke charger semalaman setelah mencapai seratus persen, tetap dapat memicu tekanan panas yang mempercepat penuaan baterai.
Kebiasaan ini perlu diubah, terutama karena berkaitan langsung dengan kimia sel Li-ion. Solusinya, jaga level daya di kisaran 20%–80% adalah kondisi paling ideal.
BACA JUGA:Hasil Foto Kurang Maksimal? Ini 4 Tips Mengatasi Kamera HP yang Buram
Ponsel Samsung Galaxy memiliki fitur "Perlindungan Baterai" yang otomatis membatasi pengisian di angka 85%.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
