Velly Guncang 27 'Kursi'
Machiavelly Herman Tarmizi.--
BACA JUGA:Changhong Kulkas 1 Pintu Kapasitas 100 Liter Hanya Rp1,3 Jutaan, Intip Performanya
“Setelah uji kompetensi, hasilnya langsung kami tempatkan. Jabatan yang masih kosong, baru akan dilelang,” sebutnya.
Terdengar terstruktur. Tapi tetap saja, evaluasi menyeluruh ini bisa dianggap sebagai ancaman, bukan hanya pembenahan.
Dari DPRD, suara mengalir pelan tapi jelas. Belly Arisandi, anggota muda dari Partai Gerindra, menyambut baik rencana penyegaran. Tapi ia juga mengingatkan, jangan sampai pengisian jabatan malah jadi ladang baru 'politik balas jasa'.
“Selama ini, banyak jabatan yang tidak sesuai dengan keilmuan. Itu penyebab program jadi mandek. Banyak juga yang jarang di kantor, tapi tetap duduk di posisi penting,” ucap Belly, gamblang.
BACA JUGA:Mau Top Up E-Money BRI Tanpa Ribet? Begini 3 Cara Mudah Isi Ulang Saldo Kartu Uang Elektronik BRIZZI
Ia menyebut, pengisian jabatan harus berdasarkan kompetensi, bukan kekerabatan. Bukan senioritas. Dan tentu saja, bukan karena 'embel-embel'.
Way Kanan tidak sedang kekurangan SDM. Tapi mungkin, terlalu lama nyaman dengan orang yang sama. Jangan sampai muncul kesan: jabatan penting terlalu lama jadi sekadar hadiah, bukan tanggung jawab.
Kini Sekda baru membawa kompas baru. Ia tidak membawa janji manis. Tapi cukup dengan satu langkah: memastikan yang duduk, benar-benar bekerja. Bukan hanya hadir saat apel, dan hilang saat dibutuhkan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
