disway awards

Nekat Temui Mentan, Ardito Pulang Bawa Kabar Pabrik Tapioka BUMN Akan Berdiri di Lampung Tengah

Nekat Temui Mentan, Ardito Pulang Bawa Kabar Pabrik Tapioka BUMN Akan Berdiri di Lampung Tengah

BUMN akan dirikan pabrik tapioka di Lampung Tengah sebagai solusi stabilisasi harga singkong.-Sumber Foto: Diskominfotik Lamteng-

RADARLAMPUNG.CO.ID – Pemerintah pusat berencana membangun pabrik tapioka BUMN di Lampung Tengah dalam waktu dekat.

Rencana ini muncul setelah Bupati Lampung Tengah, Ardito Wijaya, bertemu langsung dengan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, belum lama ini.

Ya, pertemuan tersebut berlangsung di Jakarta pekan kemarin dan berawal dari inisiatif nekat Ardito mempresentasikan krisis harga singkong di daerahnya.

“Saya kemarin iseng, nekat presentasi ke Pak Menteri,” kata Ardito kepada Radar Lampung, Selasa, 16 September 2025.

BACA JUGA:Tarik Sukses Link DANA Kaget Siang Ini, Bocoran Saldo Gratis Siap Ke Nomor Hp

Respons sang menteri di luar dugaan: cepat, tajam, dan langsung menelepon pejabat Kementerian BUMN.

Amran tertarik ketika Ardito menyebut pembangunan satu pabrik hanya butuh dana sekitar Rp200 miliar.

“Berapa banyak petani yang nanam singkong?” tanya Amran.

“Enam ratus ribu keluarga, Pak Menteri,” jawab Ardito.

BACA JUGA:Contoh Teks Prompt Gemini AI Untuk Edit Foto Hitam Putih di Pameran Lukisan

“Di kabupatenmu?” Amran memastikan.

“Iya, Pak Menteri,” kata Ardito.

“Berapa kabupaten yang terdampak?” lanjut Amran.

“Tiga belas kabupaten, dua kota,” ujar Ardito.

BACA JUGA:Samsung Galaxy S25 FE Resmi Hadir di Indonesia, Cek Spesifikasi dan Harga Terbarunya

Amran lalu bergumam, “Murah itu.”

Tak sampai lima menit, ia sudah menelepon Kementerian BUMN.

Intinya: segera pertimbangkan pendirian pabrik pengolahan singkong di Lampung.

Langkah itu diambil sebagai solusi atas kekacauan harga singkong yang belakangan terjadi.

BACA JUGA:Honor 400 Smart 5G Bawa Layar 6.77 Inci Hingga Baterai Jumbo, Intip Harganya

Hampir seluruh petani singkong di Lampung mengeluhkan harga beli yang jauh dari layak.

Harga singkong sempat jatuh ke level Rp950 per kilogram, di bawah ongkos produksi.

Padahal, pemerintah pusat sudah menetapkan harga minimal Rp1.350 per kilogram.

Petani juga menghadapi potongan kualitas atau rafaksi hingga 40 persen.

BACA JUGA:Banjir Promo Superindo 1 Hari, Ada Program Selasa Diskon 10 Persen Untuk Deterjen Cair

Pabrik-pabrik swasta disebut semaunya dalam menetapkan kadar aci dan potongan harga.

Sejatinya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung sudah menerbitkan instruksi soal harga dasar dan potongan maksimal.

Namun, dari 52 pabrik di provinsi itu, hanya 49 yang mengaku mematuhi kebijakan tersebut.

Sisanya masih membeli di bawah harga resmi, dengan alasan mutu tidak standar.

BACA JUGA:Tebus Murah Promo Serba Bikin Untung di Alfamart Sampai 30 September 2025, Ini Katalog Lengkapnya

Ardito menyebut solusi permanen hanya bisa lahir jika pemerintah punya pabrik sendiri.

Sebab, menurutnya, pabrik milik negara bisa jadi jangkar harga dan alat kontrol pasar.

Dengan harga yang stabil, petani tak lagi tertekan dan punya posisi tawar yang jelas.

Apalagi, kata Ardito, singkong Lampung menyokong industri tapioka nasional.

BACA JUGA:Cara Bikin Foto Polaroid Gemini AI Dengan Hasil Realistis, Estetik Anti Gagal, Cek Trik Prompt Agar Berhasil

Jumlah petani yang terlibat mencapai 600 ribu keluarga — hanya di Lampung Tengah saja.

Jika skala provinsi dihitung, petani singkong Lampung mencapai lebih dari satu juta orang.

Ardito optimistis pabrik BUMN bisa menjadi penyeimbang dominasi swasta.

Kini, Ardito tinggal menunggu tindak lanjut dari Kementerian BUMN.

BACA JUGA:Rezeki Aktif Link DANA Kaget Selasa 16 September 2025, Sikat Saldo Pagi Ini Sebelum Hangus

Jika semua sesuai rencana, Lampung Tengah akan punya pabrik tapioka BUMN dalam waktu dekat. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait