Lewat Bantuan Alat Bantu Gerak, YBM PLN Tanjung Karang Nyalakan Kembali Semangat Hidup Penyandang Disabilitas
Melalui bantuan kaki dan tangan palsu, YBM PLN hadirkan semangat baru bagi penyandang disabilitas, membuktikan empati lebih terang dari sekadar energi.-Foto Ist. For Radar Lampung.-
RADARLAMPUNG.CO.ID - Suasana di salah satu aula Kantor PT PLN UPT Tanjung Karang terasa berbeda pada Kamis pagi, 6 November 2025.
Hangat, bukan sekadar karena pengatur suhu ruangan yang bekerja. Tapi karena harapan yang perlahan tumbuh di antara senyum yang lama padam.
Beberapa orang duduk berjejer, sebagian menunduk, sebagian berbincang pelan. Ada getar harapan di udara, seperti cahaya yang merambat tanpa suara.
Mereka bukan sekadar tamu. Mereka adalah orang-orang yang sejak lama berdamai dengan kata kehilangan, lalu mencoba menjemput kembali makna hidup.
Ya, pagi itu, Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN UPT Tanjung Karang menyerahkan bantuan alat bantu gerak untuk penyandang disabilitas di Lampung. Sebanyak delapan kaki palsu dan tujuh tangan palsu dibagikan kepada penerima manfaat.
Program sosial itu bukan seremonial semata. Melainkan wujud komitmen YBM PLN untuk menghadirkan kebermanfaatan nyata bagi masyarakat, terutama mereka yang kehilangan anggota tubuh akibat kecelakaan atau penyakit.
Sebab, program ini ingin mengembalikan hal yang tak kasat mata: semangat, kemandirian, dan martabat. Karena kehilangan fisik bukan akhir dari segalanya, melainkan awal dari perjuangan baru.
Eko Nurdiansyah (45) datang dengan langkah pelan. Ia mengenakan kaus biru dengan wajah yang tampak teduh. Dulu ia sopir lintas provinsi, mengantar sayur dan buah dari satu kota ke kota lain.
BACA JUGA:Hi Chandra Lovers Butuh Elektronik, Berikut Tips Biar Gak Salah Pilih Elektronik
Namun pada Juni 2016, nasib berkata lain. Truk yang ia tumpangi terlibat kecelakaan di Tol Tambun, Bekasi, setelah rekannya tertidur di kemudi. Ia terjepit di kabin dalam hitungan detik.
Ketika sadar, kakinya telah hancur. Dunia ia rasa ikut runtuh.
Amputasi menjadi satu-satunya pilihan. Sejak itu, tongkat menjadi teman setia. Tapi juga batas, membatasi ruang gerak dan cara ia memeluk dunia.
Kini, ia tersenyum lagi. Kaki palsu dari YBM PLN membuatnya merasa utuh. Kedua tangannya kini bebas untuk bekerja tanpa harus menggenggam tongkat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
