disway awards

Pendapatan Lampung Naik Dua Digit, Belanja Negara Makin Efisien

Pendapatan Lampung Naik Dua Digit, Belanja Negara Makin Efisien

Kepala Bagian Umum Kanwil Direktorat Jendral Bea Cukai Sumatera Bagian Barat, Wahyudi Arianto; Kepala Kantor Wilayah DJPb Lampung, Purwadhi Adhiputranto; Kepala Kantor Wilayah DJP Bengkulu dan Lampung, Retno Sri Sulistyani dan Plt Kepala Kantor Wilayah DJ-Foto: Prima Imansyah Permana/ Radarlampung.co.id.---

RADARLAMPUNG.CO.ID - Di tengah tekanan perlambatan ekonomi global dan ketidakpastian pasar dunia, kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Regional Lampung menunjukkan hasil yang solid hingga 30 September 2025.

Pendapatan negara tumbuh dua digit, belanja negara dikelola lebih efisien, dan defisit anggaran semakin terkendali.

Hal itu disampaikan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Lampung, Purwadhi Adhiputranto, dalam Press Conference APBN KiTA Provinsi Lampung, Kamis, 30 Oktober 2025, di Aula Raflesia Kanwil DJP Bengkulu dan Lampung, Lantai 5.

“Ketidakpastian global masih membayangi prospek ekonomi dunia seiring perlambatan permintaan dari negara mitra utama seperti India dan Tiongkok,” ujar Purwadhi.

BACA JUGA:Astaga ! DPO Bobol Rumah Yang Berhasil Ditangkap Polres Tanggamus Ini Pernah Ditahan Saat Masih Dibawah Umur

Namun, kata dia, kinerja APBN Regional Lampung tetap solid dengan pendapatan negara yang tumbuh kuat, belanja negara yang efisien, dan defisit anggaran yang semakin terkendali.

Lampung mencatat surplus neraca perdagangan sebesar US$462,11 juta pada Agustus 2025.

Capaian ini didorong oleh lonjakan ekspor hingga 244,44 persen (month-to-month).

Sektor industri pengolahan tumbuh 21,99 persen, pertanian 40 persen, dan pertambangan 3,42 persen.

BACA JUGA:Hari Terakhir, Promo Tambah Daya Listrik Diskon Up To 50 Persen : Biar Hari Mu Terang, Gayamu Makin Cemerlang

Kenaikan ekspor juga terjadi seiring penguatan harga komoditas utama.

Harga Batubara Acuan naik menjadi US$105,33 per ton (+3,04%), CPO mencapai US$954,71 per metrik ton (+4,81%), dan harga kopi global mencapai 314,64 US cents per pound (+1,28%).

Menariknya, impor bahan baku dan penolong naik 198,78 persen (mtm).

Kenaikan ini menjadi indikasi meningkatnya aktivitas produksi industri di Lampung, meski impor bahan modal turun setelah lonjakan pada bulan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: