disway awards

Pemprov Lampung Genjot Program Vokasi dan Kerja Sama Industri untuk Tekan Pengangguran

Pemprov Lampung Genjot Program Vokasi dan Kerja Sama Industri untuk Tekan Pengangguran

Kepala Disdikbud Lampung, Thomas Amirico.---Foto: Prima Imansyah Permana/ Radarlampung.co.id.---

RADARLAMPUNG.CO.ID – Pemerintah Provinsi (Pempov) Lampung terus berupaya menurunkan tingkat pengangguran terbuka (TPT) di daerahnya melalui berbagai strategi peningkatan keterampilan dan penempatan kerja. 

Upaya ini menjadi perhatian serius setelah Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung merilis data TPT Agustus 2025 sebesar 4,21 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebesar 4,19 persen.

Meski kenaikan tipis ini menunjukkan fluktuasi kecil dalam tiga tahun terakhir, TPT tertinggi masih didominasi oleh lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang mencapai 7,16 persen. 

Namun, tren TPT lulusan SMK justru menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

BACA JUGA:Pemprov Lampung Sampaikan Usulan Penanganan ODOL dalam Rakor Kemenkopolhukam

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung, Thomas Amirico mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan berbagai terobosan agar lulusan SMK lebih siap masuk dunia kerja.

“Kita sedang menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan pasar. Kompetensi siswa harus sesuai dengan dunia industri. Itu yang pertama kita rumuskan,” ujar Thomas, Jum'at 7 November 2025.

Selain penyelarasan kurikulum, Pemprov Lampung juga akan meluncurkan dua program strategis, yakni kelas migran vokasi dan corporate go to school.

Melalui program kelas migran vokasi, pemerintah akan membantu siswa yang berminat menjadi pekerja migran, termasuk membuka peluang kerja di luar negeri seperti Jepang.

BACA JUGA:Gubernur Lampung Kukuhkan Rektor Unila Prof Lusmeilia Afriani sebagai Ketua MPRD Lampung 2025 -2030

Sementara, program corporate go to school memungkinkan dunia industri langsung masuk ke sekolah-sekolah untuk melakukan kolaborasi dengan SMK.

“Nanti perusahaan bisa bekerja sama langsung dengan SMK. Misalnya perusahaan A dengan SMK tertentu. Setelah siswa memenuhi spesifikasi, mereka bisa langsung direkrut perusahaan. Ini sedang disusun dan akan segera kita launching,” jelas Thomas.

Di sisi lain, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Lampung juga menjalankan program pelatihan vokasi berbasis masyarakat yang menyasar kelompok berpenghasilan rendah.

Kepala Disnaker Lampung Agus Nompitu menjelaskan, pelatihan ini dirancang untuk warga dari desil 1 dan desil 2—kelompok masyarakat berpendapatan terendah—agar memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja maupun usaha mandiri.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait