RADARLAMPUNG.CO.ID - Sidak Tim Satgas Pangan Kota Bandarlampung berlanjut Selasa (19/2). Dengan target pusat perbelanjaan Transmart Carefour Lampung. Di swalauan ini, ditemukan sejumlah produk makanan tidak sesuai ketentuan yang tetap dijual.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Bandaampung Kadek Sumarta selaku ketua tim satgas mengatakan, sejumlah temuan makanan tidak layak tersebut di antaranya satu akuarium ikan berisi ikan yang berpenyakit jamur.
\"Kemudian udang dan kerang ditemukan sebagian yang sudah membusuk tercampur dengan yang masih segar, ikan yang jamuran seharusnya disingkirkan, karena kalau kulitnya jamuran dagingnya juga pasti kurang sehat. Kalau udang dan kerang mungkin karena suhu kurang merata sehingga sebagian membusuk. Idealnya menggunakan freezer agar suhunya merata,\" ungkappnya.
Selain itu, ditemukan juga produk kentang curah tanpa label tanggal produksi dan tanggal kadaluarsa, produk bumbu giling rica-rica telah berjamur, serta produk kopi robusta premium quality yang izin edarnya bermasalah.
\"Ada dua produk kopi, berbeda masalahnya. Pertama ada izin edarnya tapi sudah tidak berlaku, masih 12 digit harusnya diperbarui 15 digit, yang kedua tidak ada izin edarnya,\" ucapnya.
Kemudian ditemukan pula produk makanan kemasan Teri Jengki Balado dan otak-otak Cedea yang juga bermasalah izin edarnya.
Kadek mengatakan bahwa sidak ini merupakan yang kali kedua dilakukan di Transmart, setelah sebelumnya pada tahun 2018 lalu juga mendapatkan temuan nyaris serupa dengan hasil temuan pada sidak kali ini.
\"Masalahnya masih sama, namun produknya yang berbeda. Mungkin kontrolnya yang kurang baik dari pihak Transmart,\" ungkapnya.
Ia menegaskan, apabila di sidak ke tiga kalinya nanti masih ditemukan masalah serupa, pihaknya akan mengambil langkah tegas. \"Karena dalam hal ini yang kita lindungi adalah konsumen masyarakat Lampung khususnya Kota Bandarlampung itu tujuan utama kita sidak,\" pungkasnya.
Sementara Divisi Manager Grocery Transmart Carefour Fahmi Ibnu Hajar menyambut baik sidak yang dilakukan Satgas Pangan Kota Bandarlampung. Menurutnya sidak tersebut sebagai kontrol bagi pihaknya dalam memberikan produk dan layanan terbaik bagi konsumen.
\"Pada dasarnya kami bertekad untuk memberikan yang terbaik untuk customer kami, Soal PIRT akan selalu kami koordinasikan dengan pemasok kami agar yang masuk ke sini izin edarnya sudah benar-benar resmi,\" ungkapnya.
Sebenarnya pihaknya selalu melakukan pengawasan rutin terhadap setiap produk yang dipasarkan di sana, serta dalam hal pengawasan, pihaknya juga memiliki tim audit internal maupun eksternal. \"Cuma kadang dari ribuan produk yang masuk masih ada saja yang lolos,\" ucapnya. (pip/sur)