Waspada! Kakek Mesum Berkeliaran di Bandarlampung, Tunjukan Alat Kelamin ke Remaja Putri

Jumat 01-10-2021,16:17 WIB
Editor : Ari Suryanto

Radarlampung.co.id - Warga Bandarlampung diresahkan dengan munculnya video viral oknum kakek-kakek mesum sedang menunjukkan alat kelamin di depan beberapa remaja putri. Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu sore sekitar pukul 17.40 WIB, di sekitar Stadion Pahoman, Kelurahan Rawalaut, Kecamatan Enggal, Bandarlampung. Salah satu remaja putri yang menjadi korban, Febbi Yanti (19), warga Jalan Dr Harun II, Kelurahan Kotabaru, Kecamatan Tanjungkarang Timur, saat ditemui Radarlampung.co.id menceritakan peristiwa tersebut. Menurutnya, peristiwa itu bermula saat ia dan ketiga temannya: Feppy Florencia (17), Sevia (16), dan Jovanca (16) sedang ingin jogging ke dalam stadion. Namun, karena ramai mereka memutuskan untuk melakukan olahraga di luar. Di luar stadion keempat remaja putri ini berpisah. Namun mereka masih di dekat area Stadion. Febby bersama Feppy, sementara Sevia bersama Jovanca. Saat berolahraga, Febby melihat seorang kakek-kakek mengendarai sepeda motor Vega ZR hitam bernomor polisi B 6137 BYP. Ketika itu ia belum berfikiran negatif. Dia mengira kakek-kakek tersebut sedang kebingungan karena mencari alamat. Tapi lama kelamaan Febby curiga karena kakek tersebut masih berputar-putar di sekitar lokasi mereka olahraga. Mereka juga mulai curiga karena kakek tersebut terus mengintai dan mengikuti mereka. \"Awal mulanya saya dulu yang melihat. Kakek itu kemudian membuka resleting sambil mengeluarkan alat vitalnya,\" ungkapnya saat ditemui Radarlampung.co.id di sekitar Stadion Pahoman. Ia kemudian memberitahu Feppy peristiwa apa yang dilihatnya. Kemudian mereka memutuskan untuk duduk istirahat di dekat lokasi. \"Terus saya bilang ke temen-temen jika salah satu melihat lagi harus ambil video biar gak dibilang hoaks,\" jelasnya. Saat beristirahat, kakek-kakek tersebut menghampiri para remaja putri tersebut. Kemudian kakek tersebut bertanya alamat Hotel Marcopolo karena ingin menjemput seseorang. Dia bercerita, ketika itu ia dan teman-temannya terus mengajak berbincang kakek tersebut agar mendapatkan bukti video banyak. Febby kemudian mencari pertolongan orang. Saat itu ia melihat kakek tersebut memepet dua orang temannya untuk mengajak ngobrol sambil memegangi alat kelaminnya. \"Terus teman saya diajak main. Setelah itu temen saya bertanya maksud kakek itu. Tapi dia selalu bilang ingin menjemput perempuan di Marcopolo dan bertanya alamatnya,\" terangnya. Setelah Febby mendapat bantuan, tiba-tiba kakek tersebut melarikan diri mengendarai sepeda motor miliknya. Sementara itu, Feppy yang merekam aksi mesum kakek tersebut bercerita jika video tersebut diambil sebagai barang bukti. Pelajar baru lulus SMA tersebut bercerita jika ia sering mendapatkan cerita dari teman-temannya tentang peristiwa serupa. \"Sering banget teman-teman saya cerita tapi gak berani speak up. Mereka kaya takut langsung kabur gitu aja,\" jelasnya. Dia berfikir jika ia ikut melarikan diri seperti teman-temannya, hal tersebut dapat menjadi kepuasan bagi pelaku. Untuk itu ia memberanikan diri melawan dengan mengambil video. \"Saya ambil video itu juga sembunyi-sembunyi sambil ajak ngobrol biar dapat buktinya,\" ujarnya. Ternyata peristiwa tidak mengenakan tersebut bukan hanya ia alami sekali. Pada Tahun 2017 lalu, tepatnya saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), warga Panjang tersebut juga pernah mengalami hal serupa. Peristiwa tersebut dialaminya di dekat SMPN 23. Saat itu ia bersama empat temannya sedang menunggu jemputan sepulang sekolah. \"Modusnya sama. Kami lagi nunggu jemputan siang itu, tiba-tiba orang itu berhenti di depan kami berlima. Sambil nanya dia mengeluarkan alat kelamin, setelah itu kabur,\" ceritanya. Sambil menghela nafas, dia dan teman-temannya menitipkan pesan kepada para perempuan untuk berhati-hati dan selalu waspada. \"Kalau ada kesempatan harus ambil video untuk barang bukti sebagai bentuk perlawanan kita,\" tutupnya. Para remaja putri tersebut mengaku belum sempat melaporkan peristiwa itu ke aparat kepolisian. Namun, mereka berencana untuk segera melaporkannya. (nal/sur)

Tags :
Kategori :

Terkait