Pemkab Tanggamus Upayakan Buka Delapan Pekon di Pematangsawa yang Terisolir

Rabu 04-09-2019,15:10 WIB
Editor : Alam Islam

radarlampung.co.id – Pemerintah Kabupaten Tanggamus terus berupaya membuka keterisoliran delapan pekon di Selatan Kecamatan Pematangsawa. Langkah tersebut cukup sulit. Sebab daerah itu dekat dengan kawasan konservasi. ”Kita juga menginginkan agar jangan ada daerah yang terisolir lagi di Tanggamus. Termasuk delapan pekon yang ada di Pematangsawa,\" kata Wakil Bupati Tanggamus AM. Syafi\'i. Menurut dia, untuk membuka keterisoliran warga di Pematangsawa memang cukup alot. Sebab berada di dekat wilayah konservasi, sehingga harus dibicarakan dengan banyak pihak. \"Jadi prosesnya jelas tidak gampang. Perlu dibicarakan dengan banyak pihak. Harus lintas institusi. Itu yang paling pokok. Karena kalau gegabah, takutnya jika jalan, malah timbul masalah,\" sebut dia. Diketahui, delapan pekon di Kecamatan Pematangsawa, Tanggamus, masih terisolir. Hingga saat ini, belum ada akses jalan menuju wilayah tersebut. Pekon tersebut adalah Pekon Karangbrak, Telukbrak, Wayasahan, Martanda, Kaurgading, Tirom, Tampang Muda dan Tampang Tua. Salah seorang warga Pekon Wayasahan, Mahfud mengatakan, saat ini warga masih menggunakan jalur laut. \"Sekarang masih pakai perahu. Memang belum ada akses jalan,\" kata Mahfud. Menurut dia, jika ingin menuju kantor Kecamatan Pematangsawa yang ada di Pekon Waynipah, warga harus memutar jalur. Terlebih dahulu ke Pelabuhan Kotaagung, kemudian menggunakan transportasi darat menuju ke kecamatan. \"Jadi jalurnya muter. Dari (Pekon) Tampang ke Kotaagung. Lalu ke Waynipah,\" ujarnya. Belum adanya akses jalan juga berdampak terhadap perekonomian masyarakat. Sebab, harga jual hasil bumi delapan pekon tersebut cukup rendah. \"Kalau mau ngeluarin hasil bumi, ya pakai perahu. Diantar ke Kotaagung. Harganya juga jauh lebih rendah. Mahal diongkos,\" tukasnya. Sementara, warga Pekon Karangberak M. Toad mengatakan, selain akses jalan, listrik juga belum masuk ke delapan pekon. Saat ini warga masih mengandalkan lampu tenaga surya untuk penerangan pada malam hari. \"Bagaimana tiang listrik mau masuk, akses jalanya aja tidak ada,\" sebut M. Toad. Masih terisolirnya warga di wilayah Barat Kecamatan Pematangsawa itu dibenarkan oleh Camat Agus Somad. \"Ia, memang masih terisolir. Karena belum ada jalannya. Kami saja mau monitoring dan evaluasi dana desa, harus nyebrang dulu pakai perahu,\" kata Agus Somad. (uji/ehl/ais)

Tags :
Kategori :

Terkait