Penerapan PPKM Efektif Turunkan Penyebaran Covid-19 di Luar Jawa-Bali

Selasa 28-09-2021,22:45 WIB
Editor : Alam Islam

RADARLAMPUNG.CO.ID - Penanganan Covid-19 di Indonesia terus mengalami perbaikan dan penurunan kasus. Melanjutkan tren perbaikan yang telah terjadi sejak awal Agustus lalu.

Jumlah kasus aktif per 27 September 2021 sebanyak 40.270 kasus, menurun 92,98% dari puncak kasus aktif data per 24 Juli 2021 (574.135 kasus).

Demikian juga jumlah kasus konfirmasi harian, yang selama enam hari berturut-turut di bawah 3.000 kasus. Kondisi ini harus terus dijaga dan dipertahankan, dengan membangun kewaspadaan terhadap berbagai potensi munculnya gelombang baru.

Laju penyebaran kasus yang dilihat dari angka Reproduction Number (Rt) yang ada di bawah 1, menunjukkan bahwa Indonesia mengalami perbaikan yang signifikan.

Dari data ourworldindata.org, tercatat per 1 Juli 2021 Rt Indonesia sebesar 1,35. Namun pada 21 September 2021 sudah menurun tajam sehingga Rt Indonesia sebesar 0,62 (jauh lebih rendah dari Singapura 1,71 dan Malaysia 0,92).

Rt 0,62, artinya setiap satu kasus Covid-19 secara rata-rata menularkan ke 0,62 orang, sehingga jumlah transmisi kasus terus berkurang. Artinya laju penularan kasus di Indonesia sudah cukup terkendali.

“Laju penyebaran Covid-19 di Indonesia semakin terkendali. Di mana, Rt seluruh provinsi telah berada di bawah 1. Lima provinsi dengan nilai Rt tertinggi yaitu Maluku (0,88), Gorontalo (0,86), Jateng (0,82), DKI Jakarta (0,82) dan Banten (0,79),” papar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers terkait hasil rapat terbatas PPKM secara virtual, di Jakarta, Senin (27/9).

Positivity Rate juga terus konsisten, menunjukkan tren penurunan sejak akhir Juli, dan minggu lalu rata-rata mingguan (7DMA) Positivity Rate sebesar 1,44%. Sedangkan pada 26 September sebesar 1,18%. Jumlah orang yang diperiksa (testing) sudah mengalami peningkatan tajam sejak pertengahan Agustus lalu.

Untuk luar Jawa-Bali, tren kasus konfirmasi per 100 ribu penduduk per minggu mengalami perbaikan atau penurunan di 27 provinsi. Per 26 September, hanya satu provinsi yang masih di Level 3, yaitu Kalimantan Utara.

Lalu dua provinsi di Level 2, yaitu Kalimantan Timur dan Bangka Belitung. Sedangkan wilayah lain sebanyak 24 provinsi sudah berada di Level 1.

Sementara dalam rapat terbatas tentang evaluasi PPKM tersebut, Presiden Joko Widodo memberi arahan yang menekankan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) harus dilaksanakan dengan lebih ketat. Sebab ini menyangkut puluhan juta murid dan mahasiswa.

Kemudian pengaturan kedatangan dari luar negeri, baik WNI maupun WNA, untuk menjaga dari ancaman masuknya varian baru. Lalu, target vaksinasi perlu terus dikejar pencapaiannya.

“Bapak Presiden mengingatkan bahwa peningkatan mobilitas di lapangan perlu diiringi dengan kehati-hatian, serta target vaksinasi yang sudah ditetapkan harus terus dikejar pencapaiannya,” tegas Airlangga.

Adapun hasil evaluasi penerapan PPKM pada minggu ini menunjukkan bahwa di luar Jawa-Bali telah terjadi perbaikan secara signifikan dari minggu ke minggu.

Untuk tingkat provinsi, sudah tidak ada lagi yang masuk Level 4. Ada lima provinsi dengan Level 3 (Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Aceh dan Papua). Lalu 21 provinsi Level 2 dan satu provinsi yang sudah Level 1, yaitu Lampung. (rls/ais)

Tags :
Kategori :

Terkait