RSUDAU Lambar Rawat Bayi Kelamin Ganda

Minggu 21-04-2019,18:02 WIB
Editor : Widisandika

radarlampung.co.id –Bayi pasangan Siswanto (23) dan Yuni Lestari (20), warga Pekon Kembahang, Kecamatan Batubrak, Kabupaten Lampung Barat lahir dengan kelamin ganda. Bayi tersebut lahir lewat operasi cesar Kamis (18/4) di Rumah Sakit Umum Daerah Alimuddin Umar (RSUDAU). Saat dikonfirmasi, Peratin Kembahang Donal Hentrisa M.Kes., membenarkan Siswanto dan Yuni Lestari adalah warganya. Menurutnya, kini pihak keluarga sedang kebingungan lantaran menurut mereka belum ada langkah penanganan kepada buah hatinya tersebut. “Informasinya kondisi bayi memang ada kelainan (berkelamin ganda), kami sudah menghubungi pihak keluarga dan mereka masih bingung, sebab belum ada tindaklanjut dari pihak RSUDAU,” terangnya Minggu (21/4). Pihak keluarga juga telah mengkonfirmasi pihak Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek Bandarlampung namun menurut kabar, rumah sakit itu pun tidak mampu melakukan penanganan. “Pihak keluarga juga sudah menghubungi RSUDAM tapi infomasinya di sana belum ada kesanggupan, sehingga pihak keluarga masih kebingungan, sebab kalau pun hendak dirujuk keluar wilayah Lampung ada kendala pada biaya,” tuturnya. Masih kata Donal, meski kedua orangtuanya telah terdaftar sebagai peserta BPJS Mandiri namun keluarga kesulitan untuk memenuhi biaya operasional di luar daerah. “Kami masih menunggu apa langkah dari pihak RSDAU, kalau mereka menyarankan rujuk maka kita upayakan rujuk dan berharap ada uluran tangan dari para dermawan,”imbuhnya. Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) RSUDAU Agus Darma Putra S.P, M.Si., membantah pihaknya tak menangani sang bayi. Menurutnya bayi berkelamin ganda tersebut masih dalam fase observasi. Petugas medis masih akan melihat perkembangan untuk menentukan genetika bayi tersebut. “Saat ini memang masih dalam fase observasi, dan membutuhkan waktu untuk melihat genetika bayi itu condongnya kemana, apakah ke laki-laki atau perempuan, jadi pihak keluarga kami minta agar bersabar,” terangnya. Untuk penanganan lebih lanjut, kata Agus, dibutuhkan lebih dari satu dokter anak untuk melakukan konsultasi terutama dalam menentukan genetika bayi tersebut, namun sejauh ini pihaknya belum dapat menyimpulkan apakah akan dilakukan rujuk. “Belum bisa kita simpulkan apakah akan di rujuk atau tidaknya karena kami akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan para dokter spesialis anak, untuk perkembangan selanjutnya segera kami informasikan,”pungkasnya.(edi/rnn/wdi)

Tags :
Kategori :

Terkait