Seluruh OPD Lamtim Siap Bantu Penanganan Stunting

Kamis 03-02-2022,12:36 WIB
Editor : Ari Suryanto

Radarlampung.co.id - Pemerintah Kabupaten Lampung Timur melibatkan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) dalam penanganan stunting. Itu terungkap dalam pertemuan lintas program atau lintas sektor dan lokus stunting dalam rangka desminasi dan publikasi data stunting tingkat Kabupaten Lampung Timur di Aula Islamic Centre Sukadana, Kamis (3/2). Acara tersebut dipimpin Bupati Lamtim M. Dawam Rahardjo. Dalam kesempatan tersebut Bupati Lamtim juga mengukuhkan Ketua Tim Penggerak PKK Yusbariah sebagai Duta Pencegahan Stunting. Kemudian, pendandatangan kesepakatan bersama atau memorandum of understanding (MoU) tentang komitmen seluruh OPD dalam pencegahan stunting. M. Dawam Rahardjo menjelaskan, stunting merupakan permasalahan yang harus segera diatasi. Sebab, stunting dalam jangka waktu yang panjang dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan anak. Persoalan lain, angka stunting di Lamtim naik dari 15 di tahun 2021 menjadi 25 di tahun 2022. Karenanya, melalui MoU tersebut, seluruh OPD berkomitmen membantu OPD Dinas Kesehatan dalam penanganan stunting. Sehingga, diharapkan angka stunting cepat menurun. \"Syukur-syukur ke depan Lamtim bisa terbebas dari stunting,\" harap M. Dawam Rahardjo. Kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Lampung Timur dr. Nanang Salman Saleh menjelaskan, berdasarkan grafik  secara umum prevalensi stunting  tahun 2021 mengalami penurunan dibandingkan dengan prevalensi stunting tahun 2020. Menurutnya, dari 24 kecamatan yang ada di Lamtim, Metro Kibang menduduki peringkat tiga tertinggi kasus stunting selama dua tahun berturut turut. Itu dengan prevalensi stunting 13,3 % di tahun 2020 menjadi 13,8% di tahun 2021. Sedangkan pada tahun 2020 kecamatan dengan kasus stunting tertinggi adalah Bumi Agung sebanyak 17% kasus stunting dari jumlah balita yang dilakukan pengukuran. Namun,  pada tahun 2021 prevalensi stunting di Kecamatan Bumi Agung turun dengan signifikan menjadi 0,41%. Sementara, kecamatan dengan prevalensi stunting terendah pada tahun 2021 adalah Melinting  dan  Bandar Sribawono dengan balita stunting sebesar 0,2%. \"Secara umum terjadi penurunan kasus  yang cukup signifikan pada  kasus balita stunting hampir disemua puskesmas,\" pungkasnya. (wid/sur)

Tags :
Kategori :

Terkait