BACA JUGA:Resmi Ubah Nama jadi Turkey, Ini Penjelasan Erdogan
"Kami diundang, sampai sana ternyata tidak acara yasinan. Dia (MR) ngomong kakaknya kritis sakit, eh si kakaknya bilang istrinya mau melahirkan, tapi mereka gak ngabarin kalau gak ada yasinan," lanjutnya.
Kemudian, Nabila menceritakan kronologi bagaimana akhirnya ayahnya menurutnya difitnah melakukan tindakan tak senonoh kepada MR.
Ketika itu, Paidi memberikan tumpangan kepada MR ke tempat kerjanya di salah satu cafe wilayah Simpang Asahan, Mesuji.
"Saat itu bapak lewat rumah dia (MR), kemudian mampir karena mau melihat yang lahiran. Pas mau pergi ibu MR minta tolong untuk memberi tumpangan MR karena ingin berangkat kerja dan satu arah," terangnya.
Di perjalanan, kakaknya MR yang bernama Suryadi mengikuti mobil yang ditumpangi keduanya sambil menunjukan jalan ke Cafe tempat kerja MR.
BACA JUGA:Bupati Tulang Bawang Lantik 119 Kepsek dan Pengawas Sekolah, Berikut Ini Namanya
Berawal dari situ, Nabila menjelaskan bahwa petaka yang menimpa ayahnya dimulai.
Paidi, menurut Nabila, dituduh melakukan pelecehan terhadap MR saat di perjalanan menuju ke Cafe tersebut.
"Tiba-tiba tanggal 29 Agustus 2021 sekitar jam 14.00 WIB, kakak MR yang bernama Sarbini datang ke rumah kami marah-marah. Menuduh dan memfitnah bapak (Paidi) melakukan tindakan tidak senonoh kepada adiknya (MR)," ungkapnya.
"Mereka membuat fitnah itu dan berkata jika MT kesurupan dimasukin arwah ayahnya dan ngomong kalau sudah dianuin oleh bapak kami (Paidi)," tambahnya.
Tidak terima. Keluarga Nabila kemudian menyambangi rumah MR dengan tujuan menanyakan maksud dan kebenaran serta meminta klarifikasi.
Akan tetapi, menurut Nabila, MR malah melakukan tindakan di luar dugaan.
BACA JUGA:Sepakat! 3 Parpol Tandatangani Kerjasama Bentuk KIB
"Sampai di sana ibu dan bapak (Paidi) melihat dia (MR) kesurupan, bahkan sampai menendang, menabok, mencekik bapak," akunya.
Cerita kemudian berlanjut saat keluarga MR datang meminta maaf kepada keluarga Nabila atas tuduhan pelecehan pada tanggal 30 Agustus 2021.