“Saya berharap, champion terpilih dapat diberi pendampingan lanjutan oleh Pemerintah Daerah. Harapannya, pada 2023 mereka sudah merambah masuk ke pasar global. IKM unggulan hasil BBI juga akan dipilih untuk berpartisipasi pada agenda G20 tahun ini,” tutur Menperin.
“Ini buah hasil para IKM yang sejak kickoff mendapatkan berbagai macam pendampingan baik digital dan fisik serta dukungan media. Kami mengajak hadirin untuk bangga dan membeli produk dalam negeri, khususnya produk Lampung yang dipamerkan hari ini,” ucap Menperin.
Pada acara Harvesting BBI Lagawi Fest ini, juga diresmikan Desa Devisa Lada Hitam Lampung Timur yang merupakan implementasi kerja sama Ditjen IKMA Kemenperin dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia untuk meningkatkan kapasitas, memperluas akses pasar dan meningkatkan ekspor IKM yang berkelanjutan.
BACA JUGA:Kumpulkan Guru PPPK dan Koordinator Bidan Desa, Begini Pesan Bupati Winarti
Program pengembangan yang dilakukan bagi Desa Devisa Lada Hitam Lampung Timur meliputi penguatan manajemen dan kelembagaan, pendampingan teknis produksi dan sistem keamanan pangan, bantuan peralatan dan sarana produksi, serta pendampingan akses pasar.
Sementara Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan mendukung penuh peran Kementerian Perindustrian, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan seluruh pemangku kepentingan dalam membantu memberikan pelatihan kepada para pelaku usaha di provinsi Lampung serta mempromosikan produk lokal asal Lampung.
"Hal ini sejalan dengan tujuan dari pemerintah Provinsi Lampung untuk memperkenalkan berbagai produk lokal berkualitas yang tentunya memiliki potensi yang sangat tinggi untuk dikenal dan digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Selain itu, kami juga berharap inisiatif ini dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di provinsi Lampung untuk mewujudkan lampung berjaya," ungkap Arinal.
Dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi nasional, Bank Indonesia turut mendukung percepatan digitalisasi IKM, perluasan akses pasar serta perluasan akses pembiayaan agar IKM dapat naik kelas dan memanfaatkan peluang pasar, dari daerah ke internasional, dari tradisional menjadi digital godigital.
BACA JUGA:Dapat Pinjam Pakai Randis, Dewan Pendidikan Metro Bisa Rutin 'Jalan-jalan'
BI mengapresiasi Pemerintah Provinsi Lampung yang memperluas dan mendorong penggunaan QRIS ritel dan UMKM. Hingga Mei 2022 penyedia QRIS di Provinsi Lampung mencapai 257 ribu merchant, meningkat 17% dibanding pada akhir 2021.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan Lagawi Fest diharapkan menjadi pendorong penggunaan produk artisan lampung sekaligus memperluas pasar di domestik dan mancanegara.
Untuk mendorong pemanfaatan produk lokal ini, kantor BI telah menjalankan businessmatchingekspor sebesar Rp177,3 miliar, businessmatchingpembiayaan Rp 2,2 triliun, dan transaksi ekspor Rp 5,74 miliar.
“Akselerasi digitalisasi UMKM menjadi suatu keharusan. Hari ini daat ditempuh melalui kemudahan transaksi pembayaran UMKM dengan memanfaatkan QR Indonesia Standard (QRIS),” ungkap Perry. (*)