TANGGAMUS, RADARLAMPUNG.CO.ID - Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Tanggamus kembali mengusulkan penambahan vaksin PMK. Ini menyusul habisnya stok vaksin penyakit mulut Kuku di kabupaten itu.
Bupati Tanggamus mengatakan, terkait habisnya stok vaksin, saat ini pemkab sedang mengusulkan penambahan vaksin kepada Kementerian Pertanian.
Jatah 1.000 dosis vaksin PMK yang sebelumnya di serahkan pemerintah pusat kepada Tanggamus telah habis.
”Mudah-mudahan usulan penambahan vaksin PMK yang kita sampaikan dapat segera diakomodir oleh pemerintah provinsi dan pusat,” kata Dewi Handajani dikonfirmasi Radarlampung.co.id usai memimpin apel siaga Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak, Senin 4 Juli 2022.
BACA JUGA: Asik, Gaji ke-13 ASN Tulang Bawang Cair Minggu Ini, Segini Besarannya
Pada kesempatan itu Dewi Handajani juga mengharapkan partisipasi masyarakat, untuk segera melaporkan apabila ada hewan ternak yang memiliki indikasi terjangkit PMK .
Dengan begitu petugas dari Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) dapat mengambil langkah seperti mengisolir hewan ternak dan lainnya.
”Peran aktif masyarakat ini penting, agar PMK tidak menular kepada hewan ternak lainnya,” tegas Dewi Handajani.
Diketahui, stok vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) di Tanggamus habis. Hingga Minggu 3 Juli 2022, Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) setempat masih menunggu kiriman dari Kementerian Pertanian.
BACA JUGA: Duh, PPDB SD di Bandar Lampung Bikin Ibu-ibu Bingung
Vaksin PMK untuk mencegah hewan ternak tidak terjangkit penyakit mulut dan kuku tersebut disalurkan Kementerian Pertanian melalui pemerintah provinsi.
Selanjutnya dari pemerintah provinsi menyalurkannya ke seluruh kabupaten/kota.
Dikonfirmasi Radarlampung.co.id, Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) drh. Ari Priyanto mengatakan, Tanggamus mendapat jatah vaksin PMK sebanyak 1.000 dosis.
"Vaksin tersebut telah diberikan kepada 1.000 ekor sapi dan kerbau milik para peternak di Kecamatan Kotaagung dan Gisting," kata dr. Ari Priyanto mewakili Kepala Disbunnak Tanggamus Reza Efriansyah.
BACA JUGA: Heboh Gaji Wah Pimpinan ACT, ACT Lampung Mengaku Nggak Paham