radarlampung.co.id - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Sulpakar angkat bicara soal adanya siswa tingkat SMA/SMK yang membuat geng hingga menimbulkan keresahan di masyarakat.
"Ya seperti kita tahu, tidak hanya di Lampung, saat ini memang banyak anak-anak kita yang membentuk geng atau kelompok seperti motor. Namun kami sudah melakukan beberapa langkah pencegahan," kata Sulpakar, Selasa, 12 Juli 2022, di Mahan Agung, Rumah Dinas Gubernur Lampung.
Pertama yakni saat menjelang kelulusan sampai dengan menjelang penerima siswa baru, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung serta SMA/SMK intens berhubungan atau berkoordinasi dengan orang tua atau wali siswa.
Hasilnya terbukti, saat ini sudah bisa mulai ditekan dan terbukti mulai dari pengumuman situasi di Lampung relatif aman dan PPDB juga demikian.
BACA JUGA:Soal Minyak Kita Belum Ada di Lampung, Ini Jawaban Mendag Zulhas
"Meskipun ada tapi tidak semua di Lampung hanya kelompok kecil dan sudah diatasi," tambah Sulpakar.
Kedua dengan melakukan koordinasi beramaa aparatur keamanan untuk mengantisipasi. Hampir setiap malam kepolisian mengecek jika ada kelompok-kelompok motor seperti kelompok motor vespa dan sebagainya untuk selalu diawasi oleh kepolisian.
"Juga ada yang coba tawuran itu sudah bisa kita antisipasi oleh keamanan dan anak-anak kita panggil di kumpul kan dan kita lakukan pembinaan dan dipulangkan ke rumah masing-masing," tambahnya.
Selanjutnya di sekolah, anak-anak yang terlibat juga dilakukan pembinaan melalui guru agama dan PPKN. Seperti mewajibkan kumpul selama seminggu dan diberi tugas untuk membentuk karakter anak.
BACA JUGA:Pelajar SMP Ini Alami Pencabulan oleh Tukang Urut, Ini yang Dilakukan..
"Jadi yang kami berikan bukan sanksi pemberhentian, namun pembinaan. Terakhir, kami antar anak-anak ini melakukan diskusi antar kelompok agar mereka memahami karakter yang baik dan masa depan mereka," katanya.
Sehingga sekah memberikan waktu untuk mempunyai wawasan yang muncul dari diri sendiri sesuai dengan karakter mereka masing-masing.
Kepada sekolah yang siswa nya kerap ikut tawuran juga sudah ditegaskan sejak jaman masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
BACA JUGA:Bulan Depan, Kantor KPU Mesuji Mulai Dibangun
"Jadi ada tiga yang ditekan kan terutama persatuan baris berbaris, displin bagi anak-anak melalui TNI, Polri, kemudian pembinaan bahaya narkoba dan pembinaan pelajaran agama. Sehingga kami harapkan penekanan ini dapat membuat anak memiliki karakter yang baik," tambah Sulpakar. (*)