LAMPUNG BARAT, RADARLAMPUNG.CO.ID - Sebutan banci menjadi awal keributan yang berujung pembunuhan terhadap Arga Prasetyo (13), warga Pekon Sumber Alam, Kecamatan Air Hitam, Lampung Barat.
Siswa SMPN l Airhitam itu ditemukan tidak bernyawa di sungai Kabul, Lingkungan Sukamaju 2, Kelurahan Fajarbulan, Kecamatan Way Tenong, Rabu 26 Januari 2022.
Dalam penyelidikan, Tim Khusus Antibandit (Tekab) 308 Polres Lampung Barat bersama dan Unit Reskrim Polsek Sumber Jaya mengamankan lima dari enam pelaku, Kamis 4 Agustus 2022.
Lima remaja diduga sebagai pelaku kekerasan yang menewaskan Arga adalah RA (13), DP (14), DM (15), RC (14), RH (14). Seorang lagi, yakni TJ, masih dalam pencarian.
BACA JUGA: Kasus Pembunuhan Remaja 13 Tahun di Lampung Barat Terungkap, Pelakunya Ternyata
Kapolsek Sumber Jaya Kompol Ery Hafri melalui Panit l Reskrim Ipda Mahmudi mengatakan, berdasar hasil pemeriksaan, peristiwa tersebut dipicu rasa kesal Arga Prasetyo yang disebut banci oleh RC.
Dua siswa kelas 7 SMPN 1 Air Hitam terlibat cekcok di kelas. Saat itu Arga Prasetyo dibela oleh rekan-rekannya.
"Keributan berujung dengan dipanggilnya RC oleh guru BP. Tidak terima, remaja itu bolos sekolah," kata Ipda Mahmudi.
Beberapa hari kemudian, sekitar pukul 12.0 WIB, Senin 24 Januari 2022, dua rekan RC, yakni DM dan RH, siswa SMPN 2 Air Hitam datang ke SMPN 1 Airhitam.
BACA JUGA: Kasus Pembunuhan Remaja di Lampung Barat, Bupati: Tak Bisa Dibayangkan Perasaan Orang Tua
Mereka hendak mencari Arga Prasetyo. Namun tidak bertemu.
Pukul 11.00 WIB keesokan harinya, RC bersama DP, DM, RA dan TJ sepakat bertemu di rumah RH dan berunding untung menghadang Arga di jembatan Way Kabul.
Sekitar pukul 14.0 WIB, keenam remaja ini menuju tempat yang telah direncanakan. Mereka menghadang Arga yang hendak transaksi COD di Fajar Bulan.
Saat itulah, RC mendapat kabar bahwa Arga sedangberteduh di sebuah rumah di Lingkungan Sukamaju, Kelurahan Fajar Bulan.
BACA JUGA: Sadis! Begini Cara Enam Remaja di Lampung Barat Menghabisi Nyawa Rekannya