Tercatat Ada Ratusan Korban Robot Trading, Kerugian Capai Rp66 M

Minggu 14-08-2022,18:55 WIB
Reporter : Syaiful Mahrum
Editor : Ari Suryanto

Salah satu warga Kota Metro yang enggan namanya disebutkan menyatakan, sebenarnya sudah lama investasi ini berjalan di Kota Metro.

"Kalau nggak salah 2020. Tapi belum banyak yang ikut. Nah, pada 2021 mulai banyak yang ikutan. Awalnya lancar, dapat profit dari investasi 15-18 persen. Profit itu langsung masuk ke rekening," katanya.

Namun akhir-akhir ini, kata dia, mulai macet.

"Profit nggak masuk-masuk rekening. Tapi ada yang sudah masuk bukan atas nama investasi sebelumnya. Namun perorangan. Kayak ditalangi dahulu. Nah, di sini mulai ramai. Tak ada yang melapor karena masih berharap uang yang diinvestasikan kembali," ujarnya yang mengaku saudaranya juga banyak yang ikut investasi.

BACA JUGA:89 Jemaah Haji Indonesia Wafat, Berikut Ini Daftarnya

Tergiurnya warga ikut investasi, kata dia lagi, lantaran awalnya lancar dan pasti dapat profit.

"Tinggal tarok duit, setiap bulan uang masuk ke rekening. Nah, kalau misal dapat profit 17 persen. Sebanyak 2 persen diambil untuk digunakan kegiatan bakti sosial. Macam-macam kegiatan sosial yang yang dilaksankan. Kegiatan sosial ini membuat masyarakat semakin yakin dengan investasi ini," ungkapnya.

Dalam pengungkapan kasus dugaan investasi bodong tersebut, Polda Lampung mengamankan barang bukti dua unit Jeep Willys.

Dua Jeep Willys terparkir di parkiran Direktorat Reserse Polda Lampung. Di bodi salah satu Jeep Willys tertulis Willys Lampung Community Korwil Kota Metro. (*)

Kategori :