LAMPUNG BARAT, RADARLAMPUNG.CO.ID - Satu pimpinan dan 12 anggota DPRD Kabupaten Lampung Barat absen dalam paripurna istimewa dengan agenda mendengarkan pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo dalam rangka memperingati HUT RI ke-77, Selasa 16 Agustus 2022.
Pimpinan DPRD yang tidak hadir dalam paripurna di ruang sidang Marghasana itu adalah Wakil Ketua I Hi. Sutikno dari Fraksi Demokrat.
Kemudian 12 anggota yakni Tri Budi Wahyuni, Sumyati, Winarsih, Azhari, Dedeh Rohayati, Herwan, Juhartono, Erwin Suhendra, Tomi Ardi, Edy Aprianto dan Rovie Komsen.
BACA JUGA: Gubernur Lampung Berikan Penghargaan Mantan Gubernur Oemarsono, Pesan Sang Istri Sangat Menyentuh
Sekretaris DPRD Lampung Barat Pirwan Bachtiar mengatakan, dari 35 anggota dewan, 13 yang tidak hadir paripurna istimewa. Termasuk Sarjono yang dalam proses Pergantian Antar Waktu (PAW).
"Yang tidak hadir ada 13 anggota, termasuk pak Sarjono sudah diberhentikan. Namun belum di-PAW. Untuk pak Sutikno sakit. Sedang lainnya izin semua,” sebut Pirwan
Untuk diketahui, sidang paripurna istimewa mendengarkan pidato kenegaraan presiden tersebut dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Lampung Barat Edi Novial.
Saat membuka sidang paripurna istimewa, Edi Novial menyampaikan, jika mengingat perjuangan para pahlawan, maka terlintas jelas di benak bahwa semangat pertempuran yang bagaikan api tak kunjung padam begitu hebat dan menyatu dalam jiwa pahlawan.
Tidak kalah penting dengan peran semua pihak sekarang ini. Perjuangan belum selesai. Korban telah banyak berjatuhan, maka semua juga harus terus meningkatkan jiwa dan semangat 45, dengan mewujudkan jiwa pembangunan yang tangguh.
"Kemakmuran berdasar keadilan dan ketuhanan yang maha esa belum kita capai. Untuk itu masih banyak yang harus kita perjuangkan,” sebut Edi Novial.
BACA JUGA: Hai Warga Pesawaran, Ayo, Bangkit dan Pulih Bersama!
”Kemerdekaan sebagai warisan para pahlawan kita hendaknya kita isi dengan jiwa pembangunan tanpa mengenal kepentingan pribadi ataupun golongan. Tumbuhkan terus semangat kebersamaan dalam memperjuangkan cita-cita kemerdekaan," imbuh Edi Novial. (*)