PRINGSEWU, RADARLAMPUNG.CO.ID - Pekon (desa) binaan Save The Children bisa menjadi percontohan bagi pekon-pekon lainnya di Kabupaten Pringsewu.
"Jika 10 pekon masing-masing berimbas kepada 10 yang lain, tentunya ada 110 pekon terimbas. Sehingga diharapkan nanti dari 128 pekon ditambah 5 kelurahan di Kabupaten Pringsewu ke depan semuanya bisa terlembaga di masing-masing pekon dan kelurahan," ungkap Sekretaris Kabupaten Pringsewu Drs. Heri Iswahyudi, M.Ag. didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Pringsewu Drs.Nang A. Hasan.
"Saya berharap seluruh pekon yang menjadi sasaran atau lokus program ini dapat optimal. Sehingga nantinya terwujud menjadi sebuah lembaga di tingkat pekon," tambahnya saat membuka workshop menghubungkan Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) ke dalam Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) yang digelar Pemerintah Kabupaten Pringsewu bekerjasama dengan Save The Children.
Kegiatan menghadirkan narasumber Program Manager Chocolife Save The Children Yob Charles, Child Protection Specialist Save The Children Renvilia Sari, dan Ketua Prodi Hukum Tata Negara Universitas Lampung Dr. Yusdianto, di Urbanstyle by Frontone Hotel Lampung, Pringsewu, Senin 29 Agustus 2022.
BACA JUGA:Segera Cek, Pekerja Bergaji Dibawah Rp 3,5 Juta dapat Bantuan
Program Manager Chocolife Save The Children Yob Charles mengharapkan melalui workshop PATBM ke dalam LKD ini dapat memberikan gambaran ke depan apa yang akan didorong PATBM ini sehingga menjadi lebih mandiri.
"Yang perlu menjadi perhatian adalah agar anak bisa tumbuh dan berkembang serta berpartisipasi. Hal inilah yang menjadi harapan ke depan sebagaimana visi dan misi Save The Children", ujarnya.(*)