“Ini merupakan salah satu dukungan kami dalam transisi energi. Harapannya, ketika istana sudah menggunakan langkah ini maka bisa diikuti oleh lembaga dan kementerian lain sehingga kita bisa bersama sama memerangi kondisi perubahan iklim yang bergerak cepat,” kata Heru.
PLN mencatat telah menyediakan REC untuk listrik setara 620.378 megawatt hour (MWh) hingga Juli 2022. Angka ini naik dari realisasi akhir 2021 yang mencapai 308.201 MWh. Saat ini REC telah dimanfaatkan 186 pelanggan industri dan bisnis.
REC merupakan instrumen yang merepresentasikan atribut terbarukan dari setiap MWh listrik yang diproduksi oleh pembangkit energi terbarukan. Satu unit REC merepresentasikan satu MWh.
"Dulu perusahaan-perusahaan mesti beli sertifikat REC ke luar negeri. Untuk itu kami membangun produk REC dalam negeri namun tetap diakui oleh internasional," jelas Darmawan.
BACA JUGA: Besok, Hamzah Haz Kunjungi Pringsewu, Ini Agendanya
REC yang disediakan PLN membuktikan bahwa energi yang digunakan pelanggan berasal dari pembangkit listrik berbasis EBT yang diverifikasi oleh sistem tracking internasional, APX TIGRs yang berlokasi di California, USA.
Dengan demikian, setiap REC dapat dipertanggungjawabkan, berkualitas tinggi, dan memenuhi standar internasional.
PLN Serahkan Kendaraan Listrik untuk Operasional Istana
Pada kesempatan yang sama, PLN juga memberikan dukungan kendaraan listrik untuk kelancaran kegiatan operasional Istana Kepresidenan. Ada 11 unit motor listrik dan 9 unit motor pickup listrik.
BACA JUGA: Lolos dari Penggerebekan, DPO Pencuri Motor di Lampung Tengah Apes Ditangkap Massa
Heru menyambut baik langkah PLN. Dengan menggunakan kendaraan listrik, maka istana negara juga mampu memberikan contoh dan turut mengkampanyekan penggunaan energi yang lebih bersih.
"Ini simbol, kita melakukan perubahan dan tentunya saving energy, energi ramah lingkungan. Saya ucapkan terimakasih. Semoga yang lain bisa mengikuti, membantu mempercepat adaptasi dukungan dalam perubahan iklim yang harus kita waspadai," ujar Heru.
Darmawan menjelaskan, penyerahan kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional di Istana ini juga salah satu langkah PLN dalam memasifkan kendaraan listrik.
Dengan penggunaan kendaraan listrik, operasional di Istana lebih efisien dan ramah lingkungan.
BACA JUGA: Mayat ABG Ditemukan di Kebun Karet Pesawaran, Kondisinya Seperti Ini
"Dalam kesempatan ini juga, kami ingin mengajak istana juga bisa menggunakan kendaraan listrik. Dengan pergeseran transportasi yang berbasis BBM yang impor dan kotor digantikan dengan transportasi berbasis listrik. Ini bisa menghemat sampai 50 persen," tegas Darmawan. (*)