Cheng Yu Pilihan: Founder Duta Taichi Indonesia Toni Liono

Sabtu 10-09-2022,11:45 WIB
Editor : Alam Islam

TONI Liono tidak ingin menyakiti perasaan orang. Founder Duta Taichi Indonesia ini ingin selalu "爱人以德" (ài rén yǐ dé). Mencintai orang dengan kebaikan budi pekerti. 

Ia mungkin penikmat filsafat Konfusianisme, yang menekankan pentingnya welas asih (仁 rén).

Bagi filsuf agung Konfusius, seseorang baru bisa disebut memiliki sifat welas asih jika "己欲立而立人, 己欲达而达人" (jǐ yù lì ér lì rén, jǐ yù dá ér dá rén). 

BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan: Ketua Yayasan Senopati Chandra Wurianto, Shu Tu Tong Gui

Terjemahan bebasnya, ketika dirinya ingin meroket, maka juga mengusahakan orang lain agar turut meroket. Ketika dirinya ingin maju, maka juga mengusahakan orang lain agar ikut maju.

Menurut Konfusius, orang dengan sikap seperti itu, dalam pikiran dan perbuatannya sudah terpatri prinsip "己所不欲, 勿施于人" (jǐ suǒ bù yù, wù shī yú rén). Apa yang tidak engkau kehendaki lakukan pada dirimu, jangan engkau lakukan pada orang lain. 

Misalnya, bila tidak mau ditipu, ya jangan menipu. Jika sakit saat dikhianati, ya jangan mengkhianati. Semudah itu.

BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan: Soeharsa Muliabrata, Gao Zhan Yuan Zhu

Masalahnya, watak manusia zaman kiwari (atau mungkin memang sudah sejak dulu?), senang melihat yang lain susah, susah melihat yang lain senang. 

Karena itu, Plautus, sastrawan Yunani kuno, dalam karyanya, Asinaria, menyebutkan, Lupus est homo homini, non homo, quom qualis sit non novit.

Bagi manusia lainnya, manusia lebih merupakan serigala daripada manusia. Apalagi saat ia belum menemukan yang diinginkannya.

BACA JUGA: Cheng Yu Pilihan: Dosen UNU Cirebon Achyar Al Rasyid, Yi Nian Shu Gu, Shi Nian Shu Mu, Bai Nian Shu Ren

Sekarang tinggal pilih. Mau menjadi serigala, setengah serigala, atau manusia seutuhnya? (*)

 

 

Kategori :