Ditambahkan Monica Oudang, Chairwoman Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB) mengatakan pihaknya bersama para changemakers melalui CCE, menghadirkan solusi berbasis ekosistem dengan menggabungkan optimalisasi teknologi dan pemberdayaan masyarakat sehingga dapat memberikan dampak nyata.
“Hal ini sejalan dengan komitmen YABB dalam membangun adaptasi terhadap perubahan iklim dan ketangguhan, yaitu mewujudkan solusi yang sistemik dalam menangani permasalahan lingkungan terkait air, seperti akses air minum layak, sampah di perairan, dan bencana hidrometeorologi di Indonesia," ujar Monica.
Melalui proyek percontohan ini, YABB dan CCE berharap agar masyarakat bisa merasakan dampak sepenuhnya di bulan Mei 2023.
Hal ini tidak menjadi akhir dari proyek ini karena para changemakers memiliki kesempatan untuk mengembangkan dan mereplikasi inovasi di lokasi lain pada masa mendatang.
BACA JUGA:Indonesia Perkuat Kerja Sama dengan India, Sepakat Mendorong Partisipasi di IPEF
"Kami berharap agar pola pikir masyarakat untuk mengelola sampah bisa terbentuk melalui fasilitas penunjang yang diberikan. Pada akhirnya, masyarakat dapat merasakan keuntungan ekonomi dan lingkungan yang sehat sehingga pengelolaan sampah bisa berjalan sirkuler dan berkelanjutan. Kami juga terus mengajak semua pihak untuk terus bergotong royong karena kami percaya bahwa kita bisa menjadi bagian dari solusi untuk permasalahan yang kita hadapi bersama,” tutup Monica. (*)