RADARLAMPUNG.CO.ID - Pasaran Wawai merupakan proyek percontohan untuk membantu masyarakat Pulau Pasaran, Bandar Lampung dalam mengola sampah. Kegiatan peluncurannya berlangsung di Hotel Yunna, Bandar Lampung, Senin, 12 September 2022.
Pasaran Wawai ini merupakan inisiasi Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB), organisasi nirlaba bagian dari Grup GoTo, bersama tiga changemakers dari Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE).
Ketiga changemakers, yang terdiri dari Gajahlah Kebersihan, Angkuts Indonesia, dan Askara Cendekia, mengidentifikasi bahwa 95,8% masyarakat Pulau Pasaran belum mengelola sampah di rumah tangga dengan baik.
Padahal, timbulan sampah mencapai sekitar 149.000 kg per tahun, di mana 64% di antaranya berupa residu plastik yang berasal dari rumah tangga, dan berpotensi mencemari perairan dan daratan Pulau Pasaran.
BACA JUGA:Marwah DPRD Lamsel Teruji, Usulan Pokir Tak Terealisasi
Namun, keterbatasan akses yang dialami masyarakat dalam memahami pentingnya pengurangan dan pengolahan sampah, juga tidak adanya akses untuk penjemputan dan daur ulang sampah, menjadi penyebab permasalahan ini.
Muhammad Hafiz Waliyuddin, Perwakilan Changemakers CCE Lampung, menjelaskan kegiatan ini dilakukan untuk menjalankan edukasi pengelolaan sampah untuk mengubah perilaku 120 keluarga, termasuk kader Kartini Pasaran dalam mengurangi dan memilah sampah.
"Kami berharap para kader dapat menularkan perubahan perilaku ke masyarakat yang lebih luas sehingga dapat mengurangi timbulan sampah sebanyak 20 persen. Sementara, pemilahan sampah ditargetkan bisa menghasilkan sampah terpilah sebanyak 16,7 persen," kata Hafiz.
Selain itu, mereka memiliki solusi kedua, yakni menghadirkan platform penjemputan sampah berbasis digital untuk memudahkan pengumpulan dan pengangkutan sampah anorganik ke tempat pengolahan sampah RINDU (Rumah Inovasi Daur Ulang), bank sampah, dan tempat pembuangan sampah–reduce, reuse, recycle (TPS 3R).
BACA JUGA:Kondisi Gunung Anak Krakatau : 4 Kali Alami Gempa pada Senin 12 September 2022
“Dari solusi ini, diharapkan sebanyak 100% rumah tangga Pulau Pasaran mendapatkan pelayanan penjemputan dan pengumpulan sampah dengan total 40% sampah anorganik Pulau Pasaran terangkut,” lanjut Hafiz.
Solusi terakhir adalah memastikan terjadinya pengomposan sampah organik di lokasi sumber, dan membangun rumah daur ulang sampah inovatif RINDU.
Rumah ini ditujukan untuk mengolah low value plastic menjadi produk bernilai ekonomi, dengan target 90% sampah anorganik Pulau Pasaran yang dijemput bisa didaur ulang.
"Selain dampak lingkungan, kami juga menyasar kepada dampak ekonomi masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja hijau di sepanjang rantai pengelolaan sampah," tutup Hafiz.
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca di Lampung Hari Ini, Senin 12 September 2022