LAMPUNG BARAT, RADARLAMPUNG.CO.ID - Proyeksi pendapatan dalam APBD Lampung Barat 2023 turun hingga Rp 129,7 miliar. Pendapatan tersebut berasal dari transfer pusat dan antar daerah yang selama ini diandalkan.
Bupati Lampung Barat Parosil Mabsus mengatakan, realisasi pendapatan daerah selama tiga tahun terakhir mengalami penurunan.
Ini merupakan dampak pandemi Covid-19. Pada 2020, realisasi pendapatan sebesar Rp 1,011 triliun lebih. Kemudian menurun pada tahun 2021 menjadi Rp 1,007 triliun lebih.
Kemudian realisasi sampai dengan triwulan tiga tahun 2022 sebesar Rp 756,2 miliar lebih.
BACA JUGA: Besok, KPK Daftarkan Berkas Andi Desfiandi ke PN Tanjungkarang
Sementara, target pendapatan daerah pada RAPBD 2023 sebesar Rp 965,2 miliar lebih. Terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD) yang direncanakan sebesar Rp 64,9 milyar lebih dan pendapatan transfer sebesar Rp 900,3 miliar lebih.
Jika dibandingkan dengan target pendapatan pada APBD murni tahun 2022 lalu, jumlah tersebut turun sebesar Rp 69,7 miliar lebih.
Kemudian pendapatan transfer terdiri dari pendapatan transfer pemerintah pusat sebesar Rp 837,7 miliar lebih dan pendapatan transfer antar daerah Rp 62,673 miliar lebih.
Jika dibanding target pendapatan pada APBD murni tahun 2022, terjadi penurunan sebesar Rp 61,00 miliar, yang terdiri dari penurunan pendapatan transfer pemerintah pusat sebesar Rp 47,7 miliar lebih.
BACA JUGA: Kejati Sidik Dugaan Korupsi Tukin di Kejari Bandar Lampung
Kemudian pendapatan transfer antar daerah yang terdiri dari dana bagi hasil dari provinsi mengalami penurunan sebesar Rp 13,2 miliar lebih.
”Pada tahun anggaran 2023, belanja daerah direncanakan sebesar Rp 969,08 miliar lebih,” kata Parosil Mabsus pada paripurna penyampaian nota pengantar Raperda RAPBD Lampung Barat 2023 di ruang sidang Marghasana, Senin 31 Oktober 2022.
Belanja daerah terdiri dari belanja operasi sebesar Rp 699,1 miliar lebih, belanja modal sebesar Rp 97,3 miliar lebih, belanja tidak terduga Rp 3,5 miliar lebih dan belanja transfer Rp 8 169,05 miliar lebih
Jika dibandingkan dengan APBD 2022, mengalami penurunan sebesar Rp 143,4 miliar lebih.
BACA JUGA: Kasus Perundungan yang Akibatkan Siswa Cacat Permanen, Begini Penjelasan Pihak Sekolah