TUBABA, RADARLAMPUNG.CO.ID -Masyarakat petani Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Provinsi Lampung, gagal panen. Itu disebabkan luapan air Sungai Waykiri yang merendam hampir seribuan hektar singkong yang berada di areal masyarakat setempat.
Itu berdasarkan pantauan Radar Lampung di berbagai daerah seperti Tiyuh Gedung Ratu, Tiyuh Gunung Katun Tanjungan, Tiyuh Gunung Katun Malay, dan Tiyuh Karta Kecamatan Tulang Bawangudik.
Rata-rata singkong yang terendam air tersebut baru berumur 1,2, 3 sampai 4 bulan, sehingga masyarakat petani belum dapat memanennya. Hal itu disebabkan lantaran pabrik atau lapak-lapak singkong di kabupaten tempat tidak menerima singkong muda.
"Bagaimana pabrik mau menerima karena rendemen acinya belum ada," ungkap Nova warga Tio Gunung Katun kepada radarlampung.co.id tadi sore.
Rata-rata setiap tiuh memiliki lahan singkong yang berada di bantaran sungai atau daerah yang rendah mencapai 300 hektar. Karenanya diperkirakan Tanaman singkong yang gagal panen mencapai seribuan hektar.
Semula masyarakat memperkirakan pada bulan Oktober hingga Desember mendatang tidak akan mengalami curah hujan yang cukup tinggi namun faktanya khusus untuk Kabupaten Tulang Bawang Barat curah hujan melampaui batas tahun-tahun sebelumnya. "Kami kira tahun ini seperti tahun lalu, bulan September sampai Desember itu air tidak akan meluap atau minimal curah hujannya berkurang. Namun faktanya hampir setiap hari hujan, sehingga singkong kami terendam,"ungkap Joni warga Tiyuh Gunung Katun Malay.
Mereka berharap agar pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat dan provinsi Lampung memberikan solusi atas masalah yang kini dihadapi masyarakat setempat. Hal ini karena modal yang mereka keluarkan cukup besar sehingga untuk melakukan penanaman pada musim yang akan datang dipastikan terkendala biaya.
"Jika ada perhatian dari pemerintah kami sangat mengharapkannya karena peristiwa ini membuat kami kesulitan untuk berusaha pada musim berikutnya," ungkap Sunarto warga Tiyuh Gedung Ratu. (*)