“Saat melatih di batang pohon kelapa juga masih kita dampingi. Mengajari langsung monyet tersebut hingga benar-benar bisa. Rata-rata proses ini membutuhkan waktu sekitar dua bulan lebih,” urai Barmawi.
Ketika monyet dirasa siap, mulailah ia menjalani kerja upahan. Memetik kelapa sesuai permintaan warga.
Barmawi sudah mengandalkan upahan petik kelapa selama 40 tahun menyatakan. Hasil yang didapat digunakan untuk biaya sekolah. Saat itu. Sejak SMP.
“Sampai sekarang, upahan dari memetik buah kelapa dengan mengandalkan monyet ini juga bisa membantu kebutuhan sehari-hari keluarga dan sekolah anak,” tukasnya.
Dalam sehari, seekor monyet peliharaannya bisa memetik buah kelapa hingga 500 butir atau sekitar 50 batang pohon.
Untuk satu pohon, diberi sebutir kelapa. Meski dalam satu batang hanya berhasil memetik 10 butir kelapa, upahnya tetap sama.
“Penghasilan sehari bisa sampai Rp 100 ribu. Tapi tidak menentu. Tergantung permintaan pemilik pohon kelapa," kata Barmawi. (*)