PRINGSEWU, RADARLAMPUNG.CO.ID - Anemia masih menjadi perhatian serius pemerintah, termasuk di Pringsewu. Untuk itu, saat ini digencarkan Aksi Bergizi yang dilakukan dengan tiga intervensi utama.
Meliputi sarapan dan minum tablet tambah darah bersama di sekolah atau madrasah setiap minggu.
Kemudian, edukasi gizi yang bersifat multi sektor dengan tujuan mempromosikan asupan makan yang sehat dan aktifitas fisik, serta komunikasi untuk perubahan perilaku yang relevan dan komprehensif.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setkab Pringsewu Masykur menyatakan, implementasi program Aksi Bergizi diintegrasikan dengan Trias UKS.
BACA JUGA: Gara-gara Jualan Ini, Warga Tulang Bawang Barat Ditangkap Polisi
"Yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sehat," kata Masykur membacakan sambutan tertulis Penjabat Bupati Pringsewu Adi Erlansyah dalam Gerakan Nasional Aksi Bergizi Pringsewu 2022 di SMK Yasmida Ambarawa.
Masykur menyatakan, dibutuhkan dukungan dan peran serta pimpinan sekolah, guru, orang tua, murid dan seluruh warga di sekitar sekolah agar gerakan nasional ini dapat berhasil.
Tujuannya untuk meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas guna mendukung pembangunan di Kabupaten Pringsewu.
Masykur mengungkapkan, sejak 2016 UNICEF bersama Pemerintah Indonesia telah memulai program gizi remaja dengan tujuan untuk menguji coba dan mengidentifikasi intervensi dan kebijakan yang mendukung gizi remaja.
BACA JUGA: Total, Lima Warga Lampung Timur Tewas Diserang Gajah liar
Sebagai hasilnya, program Aksi Bergizi yang mencakup tiga intervensi berbasis bukti.
Termasuk suplementasi tablet tambah darah mingguan, sesi pendidikan berbasis sekolah yang mempromosikan makan sehat dan aktifitas fisik serta komunikasi perubahan perilaku sosial komprehensif yang relevan akan dilakukan di sekolah-sekolah.
Sebelumnya, Ketua Tim Penggerak PKK Lampung Timur Yusbariah membuka acara Gerakan Nasional Aksi Bergizi, di SMP Negeri 1 Purbolinggo, Rabu 26 Oktober 2022.
Aksi Bergizi ini merupakan gerakan nasional yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Setiap kabupaten diwakili oleh dua sekolah tingkat SMP dan SMA sederajat.