RADARLAMPUNG.CO.ID –Pangeos yang diambil dari Pangea merupakan sebuah benua super yang telah diperkirakan telah ada sejak dua ratus juta tahun yang lalu.
Dilansir Radarlampung.co.id dari Greek Reporter pada Selasa, 29 November 2022.
Arab Saudi dilaporkan akan memiliki mega proyek berupa pembuatan kapal pesiar di dunia. Kabarnya, kapal pesiar tersebut akan memiliki bentuk yang mirip dengan penyu dan akan diberi nama Pangeos.
Proyek Pangeos ini kabarnya telah dirancang dan diusulkan oleh Lazzarni Design Studio. Sebuah perusahaan yang menggunakan teknologi 3D untuk memvisualisasikan desain dan ide yang akan mereka tuankan ke dalam kapal pesiar yang berbasis di Roma.
BACA JUGA:Yuk! Ramaikan Fun Food Festival dan Nobar FIFA WORLD CUP 2022 di Lapangan Radar Lampung
Selain itu, kapal pesiar Pangeos juga akan memiliki ukuran yang sangat besar. Saking besarnya, kapal itu disebut akan menjadi terbesar yang pernah dibangun dan akan tampak seperti kota terapung.
Saat ini, rekor kapal pesiar terbesar di dunia masih dipegang oleh kapal pesiar buatan Jerman yakni Azzam. Kapal tersebut memiliki panjang 180,61 meter atau sama dengan 595,55 kaki.
Sedangkan kapal laut terbesar yang pernah dibuat oleh perusahaan Sumitomo Heavy Industries milik Jepang adalah Seawise Giant, yang panjangnya mencapai 458,45 meter atau sama dengan 1.504,10 kaki.
Dalam proyek besar Pangeos oleh Lazzarni Design Studio, jumlah tampungan yang bakal mengisi kapal pesiar Pangeos adalah enam puluh ribu tamu. Dan itu belum termasuk dengan jumlag awak kapal dan staf yang biasanya mencapai ratusan orang.
BACA JUGA:Simak, 4 Rekomendasi Kuliner di Bandar Lampung Yang Wajib Kalian Coba
Di setiap sisi sayap kapal pesiar Pangeos, nantinya akan ada 19 ruang untuk 19 vila dan 69 apartemen. Kemudian cangkang atapnya akan tersedia sebanyak 72 teras.
Beberapa diantara ruang tersebut, nantinya akan memiliki pemandangan laut sedangkan yang lainnya akan menghadap ke area pelabuhan pada pusat kapal tersebut.
Kapal pesiar Pangeos ini diharapkan memiliki kecepatan tertinggi hanya mencapai lima knot atau sama dengan 9,2 km per jam. Dan didukung oleh sebanyak sembilan mesin HTS 16.800 tenaga kuda.
Untuk proses pembangunannya, Lazzarini Design Studio mengatakan bahwa ini akan memakan waktu hingga 8 tahun lamanya. Sebab menemukan ruang yang besar untuk proyeksi konstruksi kolsal semacam ini memiliki tantangan tersendiri.
BACA JUGA:Awal Desember, Anggaran Penanganan Inflasi Rp 2 Miliar Kota Bandar Lampung Mulai Diserap