BANDAR LAMPUNG, RADARLAMPUNG.CO.ID - Tim penelitian Universitas Lampung mengembangkan teknologi organik planter ikonik Lampung berbahan dasar limbah kulit buah kopi.
Penetapan teknologi ini dilakukan di Desa Desa Talang Mulya, Kecamatan Punduh Pedada, Pesawaran.
Tim penelitian diketuai Prof. Dr. Ir. Sugeng Prayitno Harianto, MS. Anggotanya dosen Fakultas Pertanian Surnayanti, S.Hut., M.Si.; Machya Kartika Tsani, S.Hut., M.Sc dan Trio Santoso, S.Hut., M.Sc.
Prof. Sugeng mengatakan, Provinsi Lampung adalah salah satu penghasil kopi terbesar di Indonesia.
BACA JUGA: Wujudkan Lampung yang Lebih Baik, Rektor Unila dan Gubernur Lampung Saling Bersinergi
Setiap tahun panen raya menghasilkan banyak buah kopi dari kebun atau hutan yang dikelola petani.
Persoalan dari panen melimpah ini adalah sisa gilingan buah kopi. Di mana, limbah kulit tidak termanfaatkan.
Produk Educational Compost Character (ECC) yang dihasilkan dari limbah kulit kopi.--
Hanya ditumpuk, dibuang dan akhirnya menjadi salah satu bahan yang mencemari lingkungan.
Sementara komposisi limbah kulit buah kopi tersebut memiliki unsur-unsur yang sangat menunjang pertumbuhan tanaman.
Karena itu, alternatif pemanfaatan yang bisa dilakukan untuk mengelola limbah ini adalah dengan menjadikannya pupuk organik berupa kompos yang bisa digunakan untuk menambah kesuburan tanaman.
Namun, jika hanya berupa kompos biasa, potensinya kurang maksimal. Karena itu dibutuhkan inovasi untuk menjadikannya produk berupa organic planter yang bisa diproduksi massal dan dipasarkan kepada khalayak ramai.
Produk kompos blok dari limbah kulit kopi.--
Organik planter ini berupa kompos blok yang digunakan sebagai media tanam inovatif.