2. Setiap terjadi peningkatan nilai pada variabel motivasi kerja sebesar satu point, maka kinerja pegawai akan meningkat sebesar 0,215 point.
Berdasarkan keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi X1 = 0,431 lebih besar dari pada koefisien regresi X2 = 0,215. Hal ini menunjukkan bahwa dalam meningkatkan kinerja pegawai, pengaruh variabel budaya organisasi lebih tinggi atau lebih penting daripada motivasi kerja pada Dinas Perinfustrian dan Perdagangan Kabupoaten Pesawaran
Tabel 2 Koefisien Determinasi Budaya organisasi terhadap Kinerja
Koefisien Determinasi (KD) = R2 = 0,462 x 100% = 46,2%. Dapat disimpulkan bahwa variabel penghargaan (X1) menjelaskan 46,2% perubahan variabel kinerja pegawai (Y), sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Tabel 3 Koefisien Determinasi Motivasi kerja terhadap Kinerja
Koefisien Determinasi (KD) = R2 = 0,136 x 100% = 13,6%. Dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi kerja (X2) menjelaskan perubahan variabel karyawan (Y) pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pesawaran menyumbang 13,6% sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Tabel 4. Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
1. Berdasarkan hasil uji t diperoleh nilai t sebesar 4,742. Jika dibandingkan dengan t-tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu 1,711, 4,742 > ttabel 1,711, sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi budaya organisasi (X1) berpengaruh terhadap kinerja pegawai (Y) pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pesawaran dapat diterima.
2. Berdasarkan hasil uji-t didapatkan nilai t sebesar 2,219. Jika dibandingkan dengan taraf signifikansi 0,05 (yaitu 1,711) dari t-tabel maka thitung 2,219 > ttabel 1,711, sehingga dapat disimpulkan bahwa: Ha menunjukkan bahwa motivasi kerja (X2) berpengaruh variabel terhadap variabel kinerja pegawai (Y) Diterima. Oleh karena itu, motivasi kerja (X2) berpengaruh terhadap variabel kinerja pegawai (Y) pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pesawaran.
Tabel 5 Uji Hipotesis Simultan
Melalui uji F diperoleh F hitung sebesar 14,904 jauh lebih besar dari nilai Ftabel sebesar 3,422. Oleh karena itu, budaya organisasi (X1) dan motivasi kerja (X2) secara bersama-sama (pada waktu yang sama) berpengaruh terhadap kinerja pegawai ( Y). Oleh karena itu, berdasarkan hasil analisis di atas dapat dibuktikan atau diterima hipotesis yang diajukan, yang menunjukkan bahwa budaya organisasi (X1) dan motivasi kerja (X2) secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja pegawai (Y).
Tabel 6 Perhitungan pengaruh Koefisien Determinan secara Simultan
Koefisien Determinasi (KD) = R2 0,554 x 100% = 55,4%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pengaruh penghargaan dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai adalah 55,4%, dan sisanya 44,6% disebabkan oleh penyesuaian faktor lain yang tidak penulis teliti dalam artikel ini.
4.2 Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pesawaran termasuk dalam kategori baik. Pengujian hipotesis secara parsial dengan uji-t diperoleh nilai t hitung 4,742 dan> t tabel 1,711. Koefisien determinasi penghargaan terhadap kinerja pegawai adalah 46,2%. Hal tersebut menunjukkan bahwa penghargaan juga berdampak pada peningkatan kinerja pegawai sebesar 46,2%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pesawaran termasuk dalam kategori baik. Berdasarkan hasil uji-t didapatkan nilai t sebesar 2,219. Jika dibandingkan dengan taraf signifikansi 0,05 (yaitu 1,711) dari t-tabel maka thitung 2,219 > ttabel 1,711, sehingga dapat disimpulkan bahwa: Ha menunjukkan bahwa motivasi kerja (X2) berpengaruh variabel terhadap variabel kinerja pegawai (Y) Diterima. Oleh karena itu, motivasi kerja (X2) berpengaruh terhadap variabel kinerja pegawai (Y) pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pesawaran. Koefisien determinasi motivasi kerja terhadap kinerja pegawai sebesar 13,6%. Hal tersebut menjadikan motivasi kerja berdampak pada kinerja pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pesawaran menyumbang 13,6%.